Tidak ada pengurus yang tidak aktif. Setiap pengurus memberikan kontribusi yang berbeda.
Sepertinya merupakan hal biasa dalam suatu organisasi -apalagi organisasi dakwah atau nirlaba- sedikit sekali pengurus yang bersedia mengawal dan melaksanakan program kerja yang telah disepakati. Demikian pula yang terjadi di Dewan Dakwah Lampung.
Ketika tahun 2006, K.H. Amir Saifuddin (alm.) pulang ke Solok Sumatera Barat, saya menggantikan beliau sebagai sekretaris. Saya katakan kepada semua pengurus yang ada bahwa tidak ada pengurus yang tidak aktif, yang ada adalah kontribusi yang berbeda dari tiap individu. Hal ini penting, untuk menjaga stabilitas atau ruhiyah semua pengurus.
Saya tekankan bahwa bagaimanapun situasi dan kondisinya, bila nama sudah tercantum dalam surat keputusan (SK), maka tidak ada istilah tidak aktif, yang ada adalah kemampuan memberikan kontribusi yang berbeda.
Kepengurusan Periode 2008-2012
Pada periode ini, lebih kepada menjaga keseimbangan, ritme, dan akselerasi dakwah. Ditambah dengan perencanaan dan pembangunan kantor, serta aktivasi setiap bidang dan biro. Ada beberapa biro dan bidang di bawah Dewan Dakwah; yaitu Bidang Dakwah, Bidang Kaderisasi, Bidang Pendidikan, Bidang Pemberdayaan Daerah, Bidang Muslimat, Biro Laziz, Biro Haji dan Umroh, Biro Rumah Tangga dan Kesekretariatan.
Aktivitas kantor semakin melejit. Kantor buka setiap hari mulai Senin sampai Sabtu. Kaderisasi dai dilembagakan dengan didirikannya Akademi Dakwah Indonesia (ADI) di Kota Metro, dan Madrasah Aliyah di daerah Wawasan.
Semua bidang memiliki kegiatan rutin. Bidang Muslimat memberikan bimbingan rohani pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) bekerjasama dengan Bidang Rohani Islam (Rohis) RSUDAM, memberikan pembinaan untuk warga Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita di Way Huwi (Lampung Selatan), memberikan pembinaan untuk jamaah majelis-majelis taklim, mengadakan dauroh daiyah, memberikan pelatihan dan penyelenggaraan jenazah, serta mengajarkan tahsin Alquran.
Bidang dakwah mengadakan kajian rutin Sabtu pagi, memberikan pelayanan khotib Jumat, melayani pembuatan materi khutbah (Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha), mempersiapkan dai untuk melayani permintaan masyarakat, serta mengadakan rekrutmen dan sekolah untuk khotib.
Bidang kaderisasi, mengadakan peningkatan kualitas koordinasi dai, mengawal ADI, dan membina alumni ADI.
Biro haji dan umroh berusaha meningkatkan jumlah jamaah umroh yang berangkat melalui Hudaya Safari.
Biro LAZNAS Dewan Dakwah berusaha meningkatkan target himpun dan salur dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) serta perbaikan manajemen dan sumber daya manusianya; termasuk melaporkan kegiatan kepada para donatur.
Biro rumah tangga dan kesekretariatan berusaha memaksimalkan kantor sebagai pusat pelayanan dakwah dan kepentingan umat, serta melakukan perbaikan website dan administrasi.
Bidang pemberdayaan daerah mengusahakan terbentuknya Dewan Dakwah di 15 kabupaten dan kota, serta mendorong aktivitas dakwah oleh kabupaten dan kota.
Setiap rencana ada saja hambatannya, setiap pelaksanaan program pun mesti ada yang kurang. Namun, semua disyukuri sebagai karunia Allah di jalan dakwah. Semoga semua pelaku dakwah terjaga keikhlasannya dan Alloh meridhoinya. Aamiin.
Ansori, S.P.
Bersambung.