Belajar dari metode Luqman Al Hakim, yang telah Allah berikan hikmah dalam mendidik anaknya. Dimana ia memberikan rangkaian nasihat kepada anaknya dengan sapaan “Yaa Bunayya”.
Kata “Anak” dalam bahasa Arab, biasa disebut dengan “Ibnun”. Kemudian kata ini diubah dengan bentuk TASGHIR, yang menujukkan makna *tadlil —keakraban—. *(Lihat Mulakhos Qowaid Lughatil ‘Arabiyah, 2/56).
Seolah dengan kata Yaa Bunayya, tersirat makna : Wahai anakku yang mungil, anakku yang imut nan lucu, anakku yang amat ku kasihi dan sayang, dst.
Dari Luqman Al Hakim kita belajar bahwa: dalam menasihati anak haruslah berhiaskan dengan kelembutan, kedekatan dan rasa kasih sayang yang begitu mendalam.
Ini sejalan dengan metode para nabi dalam mendidik dan menasihati anaknya.
Lihatlah yang dikatakan Nabi Ibrahim ketika diperintah Allah menyembelih anaknya. (QS. Ash Shoffat : 102)
يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
Perhatikan pula nasehat Nabi Ya’qub kepada Nabi Yusuf, setelah ia mendengar isi cerita dari mimpi anaknya. (QS. Yusuf : 5),
يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا
Perhatikan juga Nabi Nuh yang menasehati anaknya, untuk naik kapal bersamanya. (QS. Hud : 42),
يَا بُنَيَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ الْكَافِرِينَ
Sapaan “Yaa Bunayya” adalah sapaan yang penuh kedekatan dan kehangatan. Di dalamnya ada kelemahlembutan dan keindahan bahasa.
Bisa dikatakan; sebelum nasihat menggetarkan gendang telinga, sapaan yang hangat akan lebih dulu menggetarkan perasaan anak kita yang mendengarnya.
Sapalah anak kita dengan panggilan yang lembut dan baik. Sebab, Inilah cara yang membuat nasehat akan mudah diterima oleh anak kita. Biidznillah.
Ternyata ada kaidah indah yang kita dapati dari Luqman Al Hakim yang menyapa “Yaa Bunayya” sebelum menasihati anaknya :
SENTUH DULU HATI DAN PERASAAN ANAK KITA, SEBELUM MENYENTUH AKALNYA MELALUI NASIHAT KITA.
•• ════ °° ════ ••
Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat secara luas, dengan tetap menyertakan sumber.