Disclaimer! mohon jangan Tersinggung.
Hujan yang menyapa bumi semalam, menyisakan embun pagi yg menjadikan suasana subuh dihari Raya, Hari Paling Mulia yaitu Hari Jum’at. Ya Jum’at di awal bulan Sa’ban 1444 H, membuat suasanya sejuk dan syahdu Bekasi, seketika kami turun dari Bus Damri Lampung – Bekasi di BTC Mall Bekasi.
Berbincang ringan dg Ust. Latief, Kabid Pendidikan Dewan Dakwah Lampung, sekedar mensyukuri nikmat belaian angin pagi Bekasi pada wajah kami, mengiringi do’a pagi yang tentunya senantiasa kami lantunkan dengan syahdu dalam hati disertai alunan lirih suara yang meluncur dari bibir.
“Asalamu’alaikum” sapa kami kepada Pak Sopir Grab pesanan kami. Dengan gesit kami memasuki mobil, tentunya setelah dipersilahkan masuk oleh Pak Sopir. “Tambun ya Pak”, ujar kami memulai obrolan dan bermaksud mencairkan suasana sambil memanfaatkan waktu menempuh perjalanan sekitar 5 km. Nampak Pak Sopir berpakaian rapi dan mencirikan bahwa beliau orang yang rajin solat, penuh kesegaran dan rasa gembira itulah yang nampak dari auranya.
“Baru ‘narik Pak’ sapa kami. “Ia, tadi selesai Solat Subuh langsung ‘narik’ jawab beliau ringan namun terasa semangatnya. “Biasanya, saya ‘narik’ malam hari” lanjut Pak Sopir.
Dialogpun berlanjut.
Pak Sopir Penuh semangat menceritakan kisah2 hidupnya. “Maaf Pak, ini sudah mobil sendiri ya? Tanyaku menyelidik, heee. “Ia, Alhamdulillah” jawab Pak Sopir dengan penuh semangat dan rasa syukur. “Maaf Pak, Bapak Sudah Pensiun? Saya menyelidik lebih lanjut. “Ia, Alhamdulillah”, jawab Pak Sopir mantab. “Pensiunan pegawai apa Pak?” Tanya Ust. Latief lebih lanjut. “sopir, ya sopir adalah profesi asli saya, saya pensiun dari prusahaan swasta” lanjutnya. “Sudah pensiun kok seperti masih muda ya Pak? Nyopirnya juga lincah, maaf Pak Usia Bapak sekarang berapa? Ustadz Latif bertanya keheranan. “Alhamdulillah TUJUH PULUH SATU TAHUN”, jawab Pak Sopir, penuh rasya syukur. “Yang penting hidup itu dinikmati, selalu bersyukur, kalau ada masalah ya diselesaikan saja”, namanya orang hidup pasti ada masalah, petuah Pak Sopir.
“TUJUH PULUH SATU TAHUN, Subhanalloh, luar biasa” jawab ustadz Latief penuh Takjub. “Kira2 apa sih Pak resepnya kok bisa Awet muda, segar dan penuh semangat” kejar ustadz Latief penuh rasa ingin tahu.
“Pak, maaf Pak, jangan dijawab dulu Pak, biar saya yang menebaknya, timpal saya. Heee. Memang menebak salah satu hal yang paling saya suka, dan tebakan saya biasanya tepat. Hee. Air laut asin sendiri.
“Bapak Pastinya PUNYA LAHAN LEBIH DARI SATU, iya kan Pak?” Heee, narasinya orang pertanian. Rupanya Pak Sopir Langsung Terkoneksi dengan narasi saya. “Ia benar” jawab Pak sopir mantab. Haaaa.
Dengan Penuh semangat beliau menceritakan kisah hidupnya. “Alhamdulillah, saya punya rumah di Jakarta, dan juga di Bekasi, dulu saya tinggal di Bekasi, sekarang Rumah yg di Bekasi saya tempati kadang2 saja”. “Anak saya tujuh, 5 dari istri pertama, 2 dari istri ke 2. Cucu sudah 5. Anak bungsu saya sekarang kelas 2 SMP” ujar beliau penuh rasa syukur. “Dulu waktu nikah dengan istri ke 2, istri pertama Bapak Masih Hidup? Tanya Ustadz Latief penasaran. “Ya” jawab Pak Sopir, mantab. “Kok bisa Pak? Lanjut ustadz Latief. “Ya bisa” Tegas Pak Sopir. “Begini Mas: Menikah itu kan kita ingin Hidup bahagia, ya kalau kita merasa cukup bahagia dengan istri satu ya bagus, itu saja prinsipnya, jangan sampai kita menikah lagi justru RUMAH TANGGA KITA YANG PERTAMA jadi BERANTAKAN, itu gak bener” nasehat Pak Sopir.
“Saya menikah yg kedua itu prinsipnya MENOLONG” heee. Hebat ya Nih Pak Sopir Pikiran dan Pengamalan agamanya MANTAB.
“Dulu Bapak sewaktu menikah dengan istri ke 2, berapa umur istri ke 2 Bapak?” tanya ustadz Latief seperti ingin berguru, heee. Ya, dalam hal ini Pak Sopir lebih berpengalaman. “Umur 20 tahun”, jawab Pak Sopir. “Gadis, Ya Pak? Lanjut ustadz Lstief. “Ya gadis” jawab Pak sopir penuh keyakinan. “Subhanalloh” ungkap kami takjub. Luar biasa!.
“Kok bisa, apa sih pak resepnya?” Tanya kami kompak PENUH PENASARAN.
“Begini: Pertama. Prinsipnya bagi saya berumahtangga itu harus BAHAGIA, bahagia itu lahir batin cukup, ya saya walaupun profesi sopir, cukup. Istri bisa atur keuangan.
Kedua, bagi saya menikah lagi itu untuk MENOLONG.
Ketiga, Kalau mau menikah lagi ya harus BERANI!. Begitulah Pak Sopir menyampaikan petuahnya, yang bersumber dari PENGALAMAN HIDUPnya.
Mobilpun Sampai persis di depan pintu masuk gedung STID M. NATSIR. Tambun Bekasi.
=====
Ya Ilmu kalau diamalkan akan menjadi HIKMAH.
SEMOGA BERMAMFAAT.
Oleh-oleh dari Perjalanan BTC Mall Bekasi ke Gedung STID M. Natsir.
Bekasi, Jum’at 24 Pebruari 2023.