Hari Ibu sebenarnya tak khusus hanya di setiap tanggal 22 Desember. Kasih sayang dan perhatian untuk ibunda bisa dilakukan kapan saja, bahkan di setiap detik yang berjalan.
Namun ada baiknya sengaja menyediakan waktu untuk merenungi tentang ibunda kita. Karena kadang kita tak sempat untuk berkhidmat kepada beliau di tengah kesibukan dan rutinitas kita.
Seperti yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Bab XIII pasal 54, maka Muslimat Dewan Da’wah Lampung adalah badan khusus yang dibentuk oleh pengurus Dewan Da’wah Lampung untuk menjalankan da’wah ilallah khusus di kalangan muslimat/perempuan, anak-anak, dan keluarga.
Moment Hari Ibu ini merupakan saat yang tepat untuk menggaungkan kembali kecintaan dan penghormatan kepada setiap ibunda.
Untuk itulah, Muslimat Dewan Da’wah Lampung mengisi moment ini dengan serangkaian kegiatan yang menunjang pengembangan kemampuan setiap muslimah dan anak-anak.
Dimulai dengan pembukaan pendaftaran tahsin gratis khusus muslimah dan tes penempatan kelas pada hari Sabtu, 18 Desember 2021 di Kantor Dewan Da’wah Lampung, Jl. Sutan Djamil No. 28, Gedung Meneng, Bandar Lampung. Diikuti oleh 128 peserta dengan berbagai latar belakang profesi; mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, guru, hingga ahli anestesi.
Kegiatan di hari berikutnya adalah menghadiri tabligh akbar yang diadakan oleh KPZ (Kantor Pengumpul Zakat) ADI (Akademi Dakwah Indonesia) Lampung yang beralamat di Jl. Budi Utomo, Kota Metro.
Tabligh akbar yang diadakan pada hari Ahad, 19 Desember 2021 ini mengusung tema
‘Ibu, Dahsyatnya Perjuanganmu’. Bertempat di Masjid Hayya Naffi Al Harby yang terletak di Komplek kampus ADI Lampung.
Tabligh akbar ini menghadirkan pembicara Nur Lailatul Bisriyah, mantan peserta Aksi Indosiar 2019, yang menyampaikan salah satunya isi tausyiahnya mengenai sebuah hadits yang menceritakan tentang keutamaan mengasihi ibu 3 kali lipat daripada mengasihi ayah. Selain itu juga mengingatkan tentang kisah pengabdian seseorang yang hidup di jaman shahabat, Uwais Al-Qarni yang luar biasa terhadap ibunya.
Tabligh akbar yang dibuka oleh Ketua Muslimat Dewan Da’wah Lampung, Sri Seneng, ini dihadiri oleh perwakilan majlis-majlis taklim yang ada di Kota Metro.
Pada hari yang sama, siangnya, kegiatan dilanjutkan dengan Silaturahmi ke Muslimat Dewan Da’wah Kota Metro. Kehadiran 14 orang pengurus Muslimat Dewan Da’wah Lampung diterima oleh sekretaris Muslimat Dewan Da’wah Kota Metro, Sri Handayani, beserta jajarannya.
Setelah ramah-tamah, pertemuan ini dilanjutkan dengan membahas tentang masalah pendanaan kegiatan, pendirian PAUD Dewan Da’wah Kota Metro, dan pengelolaan organisasi.
Saat menutup pertemuan, Ketua Muslimat provinsi Lampung, Sri Seneng berjanji akan terus berusaha melakukan pembinaan untuk Muslimat daerah agar dapat bersama-sama mencapai visi misi dakwah.
Rangkaian kegiatan Hari Ibu masih berlanjut pada hari Senin, 20 Desember 2021 di TK Dewan Da’wah Lampung, Jl. Pioner, Desa Candimas, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Acara yang bertema ‘Terimakasih Ibu, Engkaulah Pintu Surgaku’ ini dibuka oleh Kepala Sekolah TK Dewan Da’wah Lampung, Fitri Maharani yang mengingatkan tentang perintah Allah dalam Surat Luqman ayat 14 agar setiap manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Mewakili Muslimat Dewan Da’wah Lampung pada acara ini, Khairina, selaku wakil ketua Muslimat Dewan Da’wah Lampung mengingatkan tentang peran ibu sebagai madrasah pertama anaknya, sehingga dalam suatu hadits dikatakan bahwa surga itu ada di bawah telapak kaki ibu.
Khairina juga mengajak anak-anak yang hadir untuk bersama-sama membaca doa untuk kedua orang tua. Beliau juga mengingatkan tentang keutamaan mengasihi ibu tiga kali lipat daripada mengasihi ayah, karena ada pekerjaan ibu yang tidak bisa digantikan oleh ayah; yakni mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Acara di TK ini dimeriahkan dengan penampilan anak-anak dalam menari, menyanyi, hafalan surat pendek, dan hafalan doa, serta pembagian hadiah lomba.
Acara ini pun ditutup dengan penampilan 35 murid TK Dewan Da’wah Lampung menyanyikan sebuah lagu ‘Ibu’ yang menguras air mata para ibu saat setiap anak turun dari panggung menyerahkan sekuntum bunga untuk ibundanya masing-masing sambil memeluknya.