Oleh KH. ANSORI, S.P.
(Sekretaris Dewan Dakwah Lampung dan Anggota Komisi Dakwah MUI Lampung)
Pada hakikatnya, semua yang terjadi dalam hidup—baik itu hidup, mati, senang, susah, kaya, miskin, jabatan tinggi, peran rendah, raja, rakyat, sehat, sakit, cantik, jelek, maupun segala kenikmatan atau kesulitan lainnya—adalah ujian dari Allah.
Orang beriman sungguh berada dalam kondisi yang luar biasa. Ketika diuji dengan kebaikan, ia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan baginya. Sebaliknya, ketika diuji dengan kesulitan, ia bersabar, dan itu pun menjadi kebaikan baginya.
Namun, dalam perjalanan hidup, sering kali manusia lebih terpesona oleh ujian berupa kebaikan seperti jabatan dan kekayaan, tanpa menyadari bahwa ujian tersebut justru sering kali lebih sulit dihadapi karena membutuhkan rasa syukur yang mendalam.
Ujian Jabatan
Banyak manusia yang sangat menginginkan jabatan, hingga menggunakan segala cara untuk mencapainya. Padahal, ujian jabatan dapat dengan mudah menggelincirkan bahkan manusia-manusia hebat dalam sejarah peradaban. Sebut saja Raja Namrud, yang dikenal cerdas, inovatif, dan dekat dengan rakyat, tetapi ia gagal memaknai jabatan sebagai amanah. Begitu pula dengan Firaun, penguasa yang akhirnya hancur oleh ujian kekuasaannya.
Ujian Kekayaan
Demikian pula dengan kekayaan, yang sering kali menjadi fokus utama hidup manusia. Banyak yang rela bekerja keras siang dan malam demi menghindari kemiskinan, tetapi gagal menyadari bahwa kekayaan itu sendiri adalah ujian besar. Lihatlah Qorun, yang diberi kekayaan melimpah, namun ia hancur karena kesombongannya. Kisahnya menjadi pelajaran bagi umat manusia hingga kini.
Kunci Menghadapi Ujian: Syukur dan Sabar
Pada akhirnya, semua ujian hidup dapat dihadapi dengan dua sikap yang sederhana namun mendalam: syukur dan sabar.
- Syukur ketika diberikan nikmat, agar nikmat tersebut menjadi berkah dan mendatangkan kebaikan.
- Sabar ketika menghadapi kesulitan, agar ujian tersebut tidak menggoyahkan iman dan mendewasakan jiwa.
Dua sikap ini adalah jurus sederhana yang jika diamalkan dengan tulus, akan membawa keselamatan dan kebahagiaan sejati di dunia maupun akhirat.