Kegembiraan kembali meliputi anak-anak Desa Margataqwa, Natar, Lampung Selatan. Pasalnya, Ahad (10/2) Muslimat Dewan Dakwah Lampung telah memfasilitasi ibu-ibu jamaah Majlis Taklim Al Fahd di Desa Margataqwa, untuk mengadakan acara Tadabbur Quran.
Acara ini diisi dengan kegiatan menghafal Alquran yang diikuti oleh 53 anak dari usia prasekolah hingga usia SMP.
Kegiatan rutin yang diadakan kedua kalinya ini bertujuan untuk menarik minat anak-anak datang ke masjid di hari Ahad, mengingat di desa tersebut semakin gencar diadakan usaha-usaha pemurtadan.
Sedangkan di hari lainnya, sepulang sekolah, anak-anak ini mengikuti pelajaran mengaji yang dibina oleh salah satu warga setempat, yaitu Ibu Muawanah.
Pada acara ini, selain mereka menyetorkan hafalan, mereka juga menghafal dalam kelompok-kelompok kecil. Anak-anak merasa senang karena bisa menghafal bersama kawan-kawannya. Kegembiraan mereka semakin bertambah dengan dibagikannya bingkisan berupa perlengkapan ibadah dan perlengkapan sekolah untuk setiap anak.
Pada acara yang dibuka oleh Ibu Wahyani (Ketua Muslimat DD Lampung) ini, bukan hanya mengundang anak-anak, tapi juga para orang tua mereka. Dua puluh sembilan ibu-ibu wali santri turut hadir menyaksikan anak-anak mereka menghafal dan setor hafalan Alquran.
Ibu Wahyani -yang lebih akrab dengan panggilan Bunda Yani- ini, selain menyampaikan ucapan trimakasih kepada para daiyah yang rutin membina ibu-ibu jamaah MT. Al Fahd; juga menyampaikan ucapan trimakasih untuk para orang tua yang telah mengantarkan anak-anaknya untuk belajar mengaji.
Beliau juga berpesan kepada hadirin agar selalu mendoakan para donatur yang telah turut berbagi, sehingga terlaksana kegiatan rutin ini.
Para ibu wali santri ini juga diberikan kajian khusus tentang keislaman oleh Ustz. Sri Seneng, M.Kes. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian.
Pada kesempatan ini, Ustz. Sri juga menyerahkan sebuah bingkisan khusus sebagai tanda trimakasih kepada Ibu Muawanah yang telah membantu kerja Muslimat di daerah.
Yang tak kalah menariknya adalah pada bagian akhir kajian, saat dilemparkannya 5 pertanyaan kepada para wali santri. Yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mendapat sebuah bingkisan perlengkapan sholat.
Pemberian bingkisan ini bukan semata untuk menyenangkan hati mereka, tapi juga sebagai bahan evaluasi pemahaman keislaman mereka. Semoga dengan melakukan pembinaan rutin kepada para ibu di desa ini, akan mengokohkan keimanan mereka menghadapi usaha-usaha pemurtadan.