Lampung Selatan – Pondok Pesantren Salafiyah Tahfidzul Quran Muhammad Natsir menggelar kegiatan mukhoyam (perkemahan) selama tiga hari, dari tanggal 20 hingga 22 Oktober 2024, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
Dengan mengusung tema “Di Bawah Pohon Sawit, Santri Dewan Da’wah Lampung Teruskan Semangat Jihad Para Ulama dan Pejuang NKRI”, acara ini bertujuan memperkuat kecintaan santri terhadap agama dan negara, serta meneruskan semangat perjuangan para ulama dan pejuang yang dahulu berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Pondok Pesantren Salafiyah Muhammad Natsir merupakan salah satu unit pendidikan dibawah Dewan Da’wah Provinsi Lampung.
Acara ini diikuti oleh ratusan santri Dewan Da’wah Lampung (DDL) yang terdiri dari 3 unit pendidikan Dewan Da’wah Lampung yaitu PPTQ Ikhwan Kemiling, Quranic School Dewan Da’wah Lampung dan PPTQ Tahfidzul Quran Muhammad Natsir.
Didampingi ustadz dan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Muhammad Natsir. Mukhoyam dilaksanakan di area perkebunan sawit di sekitar pesantren, dengan pemilihan lokasi yang mencerminkan kesederhanaan dan ketangguhan karakter yang diharapkan dapat ditanamkan dalam diri para santri.
Selama tiga hari, para peserta mengikuti beragam kegiatan, termasuk pelatihan keterampilan bertahan hidup (survival), lomba hifzil qur’an, hifzil hadits, pidato, hingga kompetisi olahraga seperti futsal dan sepak bola. Selain itu, para santri mendapatkan pembekalan mengenai pentingnya melanjutkan semangat jihad dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui dakwah maupun menjaga keutuhan NKRI.
Dalam tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Yani Marjas, santri diingatkan bahwa semangat jihad yang diwariskan oleh para ulama dan pejuang harus terus hidup, tidak hanya melalui perjuangan fisik, tetapi juga lewat dakwah, pendidikan, serta kontribusi positif bagi bangsa. “Melanjutkan perjuangan para pendahulu adalah tanggung jawab setiap santri, terutama dalam menjaga nilai-nilai Islam dan persatuan bangsa,” ujar Ustadz Yani dalam ceramahnya.
Kegiatan mukhoyam ditutup dengan doa bersama dan refleksi, di mana santri diminta untuk merenungkan nilai-nilai yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung. Para santri diharapkan dapat mengaplikasikan semangat jihad dan persatuan yang diajarkan selama mukhoyam dalam kehidupan mereka sehari-hari.