Bandar Lampung – Sabtu 19-6-2021 PPTQ (Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an) Kemiling Lampung menggelar acara wisuda 43 santri Tahfizul Qur’an 30 jus. Pada acara tersebut dihadiri oleh wali santri wisudawan, tamu undangan dan pengurus Dewan Dakwah Lampung.
Diantara tamu undangan hadir juga Ust. Dr. Ahmad Annuri, Al Hafisz , Ketua Bidang Pengembangan Al Qur’an Dewan Dakwah pusat Jakarta dan ust. Dr. Ujang Habibi, Bidang pendidikan Dewan Dakwah pusat Jakarta.
43 Santri wisudawan 5 diantara adalah putra pengurus Dewan Dakwah Lampung.
1. Akmal Al Yamin Putra ust. KH. Muhlis Solihin, Ketum Dewan Dakwah Lampung, ( 30 jus, selesai 11 bulan)
2. M. Alfarizi Dzakwan putra ust. Ansori Sp, sekum Dewan Dakwah Lampung ( 30 jus, selesai 2 tahun 9 bulan )
3. M, Nafis Al Fayyad putra ust. Aidi Afrian, Mudir pondok pesantren Putri.(30 jus, selesai 2 tahun 3 bulan)
4. M.Khalid Akrom putra ust. Aidi Afrian Mudir pondok pesantren Putri (10 jus, selesai 3 tahun)
5. Naufal Zaidan Alam putra ust. Zubaidi, SPd. Sekretaris Bidang Dakwah Dewan Dakwah Lampung ( 30 jus, selesai 2 tahun 9 bulan )
Ust. Syaif Umar, S.Sos. Al Hafisz Mudir pondok PPTQ Kemiling dalam sambutannya, 43 Santri wisudawan rata-rata hafal 30 jus, ada beberapa yang baru mencapai 19 jus, 20 dan 27 jus. Waktu penyelesaian hafal 30 jus tercepat 8 bln sedang yang lain rata-rata lebih dari 2 Tahun.
Pesan Ust. Syaif Umar kepada Wisudawan :
1. Setelah diwisuda wajib melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi menuntut ilmu Al Qur’an.
2. Terus perjuangkan Al Qur’an sampai titik darah penghabisan.
3.Pegang teguh Al Qur’an dan tanamkan Al Qur’an kedalam lubuk hati sedalam dalamnya.
Karena Al Qur’an Kelak di hari kiamat akan menjadi safaat bagi pembacanya.
Ust. KH. Muhlis Solihin, Ketua Umum Dewan Dakwah Lampung,
Santri PPTQ dibimbing untuk menjadi santri yang mutqin, selalu bermurojaah, berziadah.
Santri diajak dan dibimbing untuk selalu mengamalkan Al-Qur’an selah selesai diwisuda.
Ketika dipondok hafalan dan ibadahnya masih terjaga, tetapi ketika setelah diwisuda ini harus betul-betul menjaganya, karena diluar sana godaan lebih besar.
Bila kita punya anak hafis Qur’an merupakan investasi akherat.
Anak bisa hafis Qur’an 30 jus ini merupakan kerjasama antara guru dan orang tua santri.
Tanpa ada dukungan dari orang tua dan guru tidak akan bisa menyelesaikan 30 jus.
Ust. Dr. Ahmad Annuri, Ketua Bidang Pengembangan Al Qur’an Dewan Dakwah pusat Jakarta. Kita bangga punya anak hafis Qur’an. Orang tua yang punya anak hafis Qur’an :
1. Kelak dihari kiamat orang tuanya akan dipakaikan Ta’jul Karomah ( Mahkota di kepalanya)
2. Merupakan tiket masuk surga.
3. Allah angkat derajat.
(Allah mengangkat derajat suatu kaum karena, membaca Al Qur’an nya benar dan mempelajari bacaan Al Qur’an nya dengan benar)
Orang yang menghina Al Qur’an, Allah akan langsung hinakan orang tersebut (contoh: Salman Rusdi, sampai sekarang tidak berani menunjukkan wajahnya)
Bila kita tidak punya anak yang Hafisz Qur’an, kita bisa menumpang ( nebeng : Jawa) dengan harta kita dengan cara : memberi makan santri hafis Qur’an, memberikan uang transport gurunya, membantu membangun pondoknya dan membantu melengkapi sarana dan prasarana pondok.
Sahabat nabi Muhammad Saw adalah Umat yang terbaik, karena :
– Belajar membaca Al Qur’an
– Mempelajari Al Qur’an
– Menghafal Al-Qur’an
– Mengajarkan Al Qur’an
– Mengamalkan Al-Qur’an
Sahabat nabi Muhammad Saw yang rajin 1 bulan 4 kali khatam Al Qur’an, sedangkan yang malas dalam satu bulan khatam 1 kali.
Ust. Annuri menambahkan.
Bila kita ingin mengikuti jejaknya sahabat nabi Muhammad Saw disesuaikan dengan kemampuan, yang penting Istiqomah.