“Sedih, Umi…”, suara lirih Bu Monce saat memasuki pintu besi kedua Lapas Perempuan II A Bandar Lampung. ” Keinget dulunya, Umi…”, suara Bu Monce sambil menyeka matanya yang membasah. Beberapa warga binaan lapas terdengar berteriak memanggil nama Bu Monce dari kumpulan tempat duduk mereka. Umi Waisah datang menemui Bu Monce di tempat duduknya. Memeluknya dengan mata membasah. Mereka berdua pernah merasakan susah senang bersama di Lapas ini. Sebuah pertemuan yang mengharukan.
Bu Monce adalah alumni warga binaan lapas ini. Ia bisa kembali menghirup udara segar di luar lapas sejak Februari 2022. Terbayang di pelupuk matanya masa 10 tahun ia harus menebus kekhilafannya. Ia jalani dengan tidak mudah. Hingga ia memilih untuk berhijrah dengan sebenarnya.
Kini ia bergabung dengan Dewan Da’wah Lampung. Mengikuti kegiatan Tahsin Muslimat asuhan Muslimat Dewan Da’wah Lampung. Bahkan ia sekarang memiliki 12 murid ngaji yang merupakan ibu-ibu rumah tangga di sekitaran rumahnya yang ingin belajar membaca Al Qur’an.
“Bu, ini sedikit oleh-oleh untuk kawan-kawan santri…”, ujar Bu Monce saat menyerahkan 2 kotak kue cireng dan jajanan pasar lainnya kepada Bu Leni, salah satu petugas Bimaswat di Lapas yang mengurusi pembinaan mental, rohani, dan fisik para warga binaan di lapas ini. Santri adalah sebutan bagi warga binaan yang memaksimalkan hari-harinya untuk ritual ibadah dan mengurus masjid.
Yang dibawa Bu Monce adalah makanan yang sederhana, namun insyaallah barokah. Inilah usaha Bu Monce sekarang. Dengan tangannya sendiri ia mengolah cireng ayam suwir yang kini menjadi sumber penghasilannya. Tak ada lagi niatan dalam hatinya untuk kembali ke jalan berduri yang dulu ia lewati untuk menopang kebutuhan hidup keluarganya.
Berjualan cireng dan menjadi guru ngaji kini menjadi pilihannya. Hari ini, kehadirannya di lapas ini dalam rangka memotivasi kawan-kawan yang masih di dalam.
Kunjungan ini sebenarnya merupakan undangan untuk Dewan Da’wah Lampung menghadiri acara Penutupan Program Rehabilitasi Sosial, Berantas Buta Huruf Hijaiyah, dan Pembagian Rapot Pembinaan Kepribadian & Kemandirian.
Dewan Da’wah Lampung diundang untuk menyaksikan hasil pembinaan kerohanian Islam yang rutin dilakukan oleh Muslimat Dewan Da’wah Lampung sejak 9 tahun yang lalu.
Ada prihatin saat melihat kawan-kawan di balik jeruji besi. Ada haru saat mereka melantunkan potongan Surat Al Waqi’ah dan Ar Rahman. Ada gembira saat menyaksikan penampilan gerak tari dan lagu riang mereka. Ada sendu saat Bu Monce hanya bisa membalas lambaian tangan kawan-kawan yang dibatasi pagar lapis ketiga. Dari matanya tersirat doa untuk mereka. Ya Allah, tuntunlah mereka ke jalan-Mu. Peluk erat mereka dalam rengkuhan-Mu….