• Profil
  • Struktur
  • Visi & Misi
Tuesday, June 24, 2025
Dewan Dakwah Lampung
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DA’WAH KEMILING
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DA’WAH KEMILING
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH
No Result
View All Result
Dewan Dakwah Lampung
No Result
View All Result
Home Featured

Keris, bambu runcing dan bedil

Dewan Dakwah Lampung by Dewan Dakwah Lampung
16 August 2022
Keris, bambu runcing dan bedil
0
SHARES
159
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Sejak Ken Arok memesan keris, mendung kerajaan Singosari gelap tanpa hujan. Awal muasalnya saat Keris Mpu Gandring yang dipesan oleh Ken Arok, yang pada awal abad ke-13 menjadi prajurit dari Tumapel, sekarang Singasari. Keris ini dipesan oleh Ken Arok untuk menghabisi majikannya sendiri, yaitu Tunggul Ametung, yang saat itu menjadi akuwu (camat) di Tumapel. Hal ini dilakukan karena Ken Arok jatuh cinta dengan istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes.
Ken Arok kemudian memesan keris kepada seorang pandai besi terkenal bernama Mpu Gandring. Mpu Gandring menjanjikan keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang sakti dalam waktu satu tahun. Namun, selang beberapa bulan, Ken Arok sudah tidak sabar. Ia pun nekat merebut keris yang belum sempurna dan menusukkannya ke dada Mpu Gandring hingga tewas. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengutuk kalau keris itu nantinya akan membunuh tujuh orang penguasa, termasuk Ken Arok dan anak cucunya.
Masa itu belum dikenal mubahalah, yang ada hanya kutukan Mpu Gandring, orang yang terbunuh oleh Keris Mpu Gandring sebanyak tujuh orang. Korban Keris Mpu Gandring itu di antaranya, Mpu Gandring, Tunggul Ametung, Kebo Ijo, Ken Arok, Ki Pengalasan, Anusapati, dan Tohjaya. Saat Ranggawuni naik takhta menjadi penguasa Kerajaan Singasari dari tahun 1248 hingga 1272 kisah keris mulai berakhir. Dalam Kitab Pararaton maupun Negarakertagama, Ranggawuni juga dikenal sebagai Wisnuwardhana. Ketika Ranggawuni menjadi penguasa Kerajaan Singasari, ia memerintahkan untuk memusnahkan keris Mpu Gandring dengan membuangnya ke dalam kawah gunung, karena dianggap menjadi sumber kegaduhan.
Bambu runcing, punya sejarah heroik. Di nusantara ini juga kisahnya, tak perlu pesan, bisa buat sendiri. Sejarahnya menorehkan kemerdekaan yang kini telah sampai ke 77, nanti saat 17 Agustus 2022. Senjata ini dimiliki masyarakat, bukan untuk membunuh sesamanya, tetapi mengusir penjajah.
Kitab “Bamboo Research in Asia” : Proceedings of a Workshop Held in Singapore (Lessard, Gilles, Amy Chouinard, 1980), dijelaskan bahwa bambu runcing digunakan sebagai alat untuk melawan para penjajah. Senjata bambu runcing pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama pesantren bernama Kiyai Subkhi Parakan asal Temanggung Jawa Tengah, terutama ketika dalam pertempuran 10 November 1945. Saat itu, terjadi kekurangan peralatan perang sementara perjuangan masih harus terus dilanjutkan. Dalam menghadapi perang itu, muncul apa yang disebutnya Barisan Bambu Runcing, yang awalnya berasal dari Barisan Muslimin Temanggung. Dalam laskar ini, peran kiyai pesantren paling dominan dalam memberikan kekuatan kepada para pejuang.
Kala itu Oktober 1945, Kiyai R Sumomihardho, meminta H Abdurrahman bin Subkhi untuk memanggil para pemuda Desa Parakan Kauman agar mencari bambu wulung dan ujungnya diruncingkan sehingga menjadi bambu runcing. Setelah diperoleh, bambu tersebut dibawa ke rumah Kiyai R Sumomihardho untuk didoakan dan dijadikan senjata. Beberapa hari setelah Barisan Muslimin Temanggung terbentuk, para pejuang Banyumas datang untuk diberikan kekuatan doa atas bambu runcingnya guna melakukan penyerbuan ke Ambarawa. Semenjak itu, kabar mengenai bambu runcing menyebar hingga ke seluruh daerah. Sampai akhirnya, senjata bambu runcing pertama kali digunakan saat pertempuran 10 November 1945 berlangsung.
Hutang negeri ini begitu besar kepada para Kiyai, santri dan warga muslim kampung. Tak banyak bicara, tapi justru berkorban karena tanah warisan nenenk moyangnya. Mereka bergerak mengikuti komando sang kiyai, hidup mulia atau mati syahid, merdeka atau mati. Bukan hanya berteriak ‘harga mati’ tetapi menikmati hidup tanpa peduli.
Di masa modern, alat perang berganti. Bukan dari keris yang bermantra, atau bambu runcing dioles doa. Bedil, pelontar peluru otomatis buatan pabrikan. Modelnya macam macam, persyaratannya ketat. Digunakan untuk mengamankan diri, juga peperangan. Pemakaiannya memang tidak melulu dalam peperangan, tapi juga mirip kisah keris, soal asmara, penasaran dan kuasa. Nyawa bisa melayang tanpa alasan yang tepat, membuat darah meleleh mengantar kematian, bercampur air mata keluarga yang ditinggalkan.
Pemegangnya haruslah memiliki jiwa yang sehat. Perlu kesiapan mental yang mumpuni, ia bisa dioperasikan dari jarak yang jauh. Pelatuknya satu, tapi isinya banyak. Timah panas keluar menyisakan asap, sekaligus kegetiran. Saat timah melesat rasanya tak mungkin dihentikan, dibuat bukan untuk seni estetika, tapi untuk melumpuhkan. Saat ditangan pembunuh, bedil hanya mematikan. Tanpa penyesalan, berdarah dingin.
Berita peluru bedil, mengalahkan buah durian yang masuk Jakarta. Biasanya buah akan jatuh tak jauh dari pohonya. Tapi tak berlaku bagi buah durian, termasuk durian tiga yang jadi tranding topik. Yang jatuh bukan buah, tapi malah nyawa sang anak buah. Ah, menyebalkan topik ini menguasai berita, hingga warga lepas berita soal partai, wakil rakyat, mahkamah dan siapa presiden selanjutnya.
Kalo bernegara akhirnya berakhir kematian, trus apa manfaat anggaran dan pelayan masyarakat. Juga undang undang, rapat rapat pleno yang melelahkan. Apa dibiarkan saja, toh itu urusan mereka, bukan urusan kita. Tapi tidak begitu juga, karena pajak kita bayarkan. Saat terlambat bayar, malah kita dipermalukan. Dipasang tanda ‘rumah ini belum bayar pajak’. Trus bagaimana! Taat aturan adalah kesadaran hukum yang harus dirawat, karena bernegara sejatinya masing-masing warga tau tentang hak dan kewajibannya.
Trus bagaimana! Padahal hidup itu indah. Bisa berbincang mengungkapkan kebaikan, tentang masa kini dan masa depan. Keris dan bedil hanya menyisakan kebencian. Sementara bambu runcing memiliki kisah yang lain, tentang keberanian, pengorbanan dan kemuliaan.
Merdeka, atau binasa! Taat hukum saja, hukum langit sekaligus hukum bumi.
Jakarta-Bandung, 12/8/22
Catatan al ustadz al mukarrom Ahmad Misbahul -hafidzohullahu ta’ala-

Komentar

Previous Post

Penguatan Mutu Dakwah

Next Post

77 Tahun Kemerdekaan RI: Mengapa Kita Mensyukurinya?

Next Post
77 Tahun Kemerdekaan RI: Mengapa Kita Mensyukurinya?

77 Tahun Kemerdekaan RI: Mengapa Kita Mensyukurinya?

IKUTI KAMI

Terbaru

  • Wakaf dan Proyek Peradaban: Saatnya Umat Bangkit dari Sedekah Sesaat ke Sedekah Strategis
  • Hari Kedua Munaqosah Santri Diuji Hafalan Mutqin Antara 6 Hingga 15 juz
  • Hebat! Santri PPTQ Dewan Dakwah Ujian Terbuka Hafidz 30 Juz dalam Sehari Tanpa Melihat Mushaf!
  • Catatan Samping Perjalanan Haji (7)
  • Catatan Samping Perjalanan Haji (6)
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tanamkan Nilai Cinta NKRI , Santri Dewan Dakwah Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

Tanamkan Nilai Cinta NKRI , Santri Dewan Dakwah Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

27 April 2021
Selamat berdakwah !

Selamat berdakwah !

25 April 2021
Kemitraan dalam dakwah

Kemitraan dalam dakwah

22 April 2021
Keterbatasan seorang Dai

Keterbatasan seorang Dai

28 April 2021
MK Putuskan Tolak Gugatan Ahmadiyah Terhadap UU Penistaan Agama

MK Putuskan Tolak Gugatan Ahmadiyah Terhadap UU Penistaan Agama

0
Ustadz Dr. Jeje Zainuddin : Daftar Penceramah Tak Berpengaruh bagi Dai yang Ikhlash

Ustadz Dr. Jeje Zainuddin : Daftar Penceramah Tak Berpengaruh bagi Dai yang Ikhlash

0
PETA GERAKAN PENERBITAN KAUM KIRI (KOMUNISME) DI INDONESIA

PETA GERAKAN PENERBITAN KAUM KIRI (KOMUNISME) DI INDONESIA

0
Tiga Alasan Kenapa Kita Harus Menolak Syiah

Tiga Alasan Kenapa Kita Harus Menolak Syiah

0
Wakaf dan Proyek Peradaban: Saatnya Umat Bangkit dari Sedekah Sesaat ke Sedekah Strategis

Wakaf dan Proyek Peradaban: Saatnya Umat Bangkit dari Sedekah Sesaat ke Sedekah Strategis

20 June 2025
Hari Kedua Munaqosah Santri Diuji Hafalan Mutqin Antara 6 Hingga 15 juz

Hari Kedua Munaqosah Santri Diuji Hafalan Mutqin Antara 6 Hingga 15 juz

29 May 2025
Hebat! Santri PPTQ Dewan Dakwah Ujian Terbuka Hafidz 30 Juz dalam Sehari Tanpa Melihat Mushaf!

Hebat! Santri PPTQ Dewan Dakwah Ujian Terbuka Hafidz 30 Juz dalam Sehari Tanpa Melihat Mushaf!

29 May 2025
Catatan Samping Perjalanan Haji (7)

Catatan Samping Perjalanan Haji (7)

22 May 2025

Recommended

PENERIMAAN SANTRI BARU TAHFIZH QUR’AN DEWAN DAKWAH LAMPUNG KEMILING

PENGUMUMAN HASIL TEST PENERIMAAN SANTRI BARU (PSB) TP 2021/2022 GELOMBANG PERTAMA

15 February 2021
MUALAF REMAJA TAK PULANG KE RUMAH, BEGINI CERITANYA!

MUALAF REMAJA TAK PULANG KE RUMAH, BEGINI CERITANYA!

13 December 2021

 

Gedong Meneng, Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35147
Telp. (0721) 772893

Kategori

  • Berita
  • Berita Dewan Dakwah
  • Berita Dunia Islam
  • Berita Nasional
  • Cerpen
  • Fatwa
  • Featured
  • Fiqh Zakat
  • Hikmah
  • Info Lazis
  • Keluarga
  • Khutbah Jumat
  • Kiprah Dai
  • Kolom Foto
  • Konsultasi
  • Laznas
  • Live
  • Pemberdayaan
  • Pemuda
  • Pendidikan
  • PPTQ DEWAN DA'WAH KEMILING
  • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Program Pilihan
  • Puisi & Syair
  • QURANIC SCHOOL OF DEWAN DA'WAH
  • Tak Berkategori
  • Tazkiyah
  • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Profil
  • Struktur
  • Visi & Misi

© 2021 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DA’WAH KEMILING
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH

© 2021 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung