Hidayatullah.com– Lembaga kemanusiaan pro Palestina di Indonesia, Spirit of Aqsa (SoA), berkunjung ke kantor media Hidayatullah di Jakarta pada Kamis (10/01/2019).
SoA membawa tamu dari Palestina, Syeikh Asad Khalil Hamouda. Ia seorang jurnalis dan dosen di Universitas Sains Gaza. Asad menceritakan tentang peran media dalam perjuangan Palestina.
Menurut pria 32 tahun ini, kedudukan media sangat penting dalam mempengaruhi pola pikir manusia.
Sebagaimana, tuturnya, penjajah Zionis “Israel” dengan sokongan Amerika dan sekutunya, menggunakan media untuk memutarbalikkan fakta.
“Setiap harinya mereka memberitakan berita-berita yang tidak sebenarnya. Memutarbalikkan fakta bahwa merekalah yang didzalimi, dihancurkan, disakiti,” ungkapnya.
Karenanya, kata Asad, sebisa mungkin kaum Muslimin harus berperan di media dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat dunia dari berita yang tidak benar.
“Semua fasilitas media harus kita gunakan. Baik majalah, TV, maupun media sosial. Kita perkuat jaringan dan pemberitaan kita. Sebagaimana Al-Quds Al Aqsha ini amanah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallamsebagai tempat isra dan mi’rajnya, maka amanah kita untuk memberitakan yang sebenarnya tentang saudara-saudara kita yang didzalimi,” serunya.
Asad mengakui peran Indonesia sangat besar dalam membantu Palestina. Salah satunya melalui media.
Media ini, kata dia, juga termasuk bentuk jihad. Karena bentuk jihad tidak hanya berperang memakai senjata, tapi juga dengan media atau pena.
“Kami menganggap saudara-saudara kami yang ada di Indonesia, khususnya di Majalah Hidayatullah ini, telah berjihad menggunakan penanya,” pujinya.
Karenanya, dia sangat berterima kasih kepada saudara-saudara di Indoensia.
“Ada satu kalimat yang terus saya sampaikan dan agungkan: Indonesia itu tempat di Asia yang paling jauh secara geografi dari kami, namun Indonesia adalah tempat yang paling dekat di hati kami,” sanjungnya.* Andi