Hari Rabu 1 Januari 2020 diawali hujan turun yang sangat deras yang menyebabkan terjadinya banjir di beberapa daerah di Indonesia, terutama yang paling besar adalah di Jabodetabek.
Kejadian ini harus disikapi dengan bijak yang membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang beriman dan bangsa yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi untuk membantu sesama.
Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari kejadian ini.
Pertama, sikapi turunnya air hujan ini sebagai kekuasaan Allah yang tidak bisa dibendung dan dikendalikan oleh siapapun.
Hujan itu merupakan rahmat sekaligus peringatan dari Allah SWT agar kita semua lebih mendekatkan diri kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kedua, buktikan bahwa kita semua adalah bangsa yang memiliki keuletan, kesabaran dan ketabahan yang tinggi dalam menghadapi segala situasi dan kondisi termasuk banjir.
Ketiga, buktikan juga bahwa kita adalah bangsa yang terbiasa untuk menolong sesama yang sedang mengalami musibah dengan tenaga, pikiran, harta, maupun juga doa yang kita panjatkan kpd Allah SWT.
Keempat, musibah ini harus dijadikan momentum untuk merekatkan kembali persaudaraan antar anak bangsa, dengan saling tolong menolong dan bantu membantu satu dgn yang lain.
Kelima, kepada saudara-saudara yang bergabung dalam lembaga atau institusi kemanusiaan seperti Baznas, Laznas, dan ormas lainnya harus saling bahu membahu secara bersama-sama untuk menolong dan membantu meringankan beban saudara-saudara kita.
Keenam, jangan dikembangkan kebiasaan berpikir negatif dan menyalahkan pihak tertentu atas terjadinya peristiwa yang terjadi ini.
Marilah kita semuanya berdoa kepada Allah SWT agar saudara2 kita yang mendapatkan musibah kebanjiran ini diberikan kekuatan dan kesabaran.
Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc
(Tokoh Zakat Nasional dan Salah satu Pembina Dewan Dakwah)