Lampung – Peserta Kafilah Dakwah mengunjungi salah satu tokoh yang menjadi pilar perlawanan terhadap kristenisasi di desa Desa Wonorejo. Tokoh yang disebutkan adalah Pak Anam, seorang yang baru-baru ini bergabung dengan Dewan Dakwah, namun telah menjadi sosok yang sangat dihormati dan diandalkan dalam mempertahankan identitas agama Islam di tengah upaya kristenisasi yang semakin agresif kegiatan berlangsung Pada Minggu, 10 Maret 2024.
Pak Anam, dengan keberanian dan ketegasannya, berjuang untuk menyelamatkan masyarakatnya dari ancaman kristenisasi yang semakin meresap ke dalam kehidupan sehari-hari desa. Di tengah upaya kerasnya, beliau menjadi satu-satunya harapan bagi masyarakat untuk memahami pentingnya mempertahankan nilai-nilai agama dan keislaman.
Desa Wonorejo menjadi saksi dari bentuk-bentuk kristenisasi yang mengakar kuat di tengah masyarakat. Mulai dari bantuan ekonomi, seperti modal untuk beternak lele, hingga dominasi dalam bidang pendidikan, yang dimana satu-satunya TK di desa tersebut dulu adalah TK Kristen yang diwajibkan bagi semua anak-anak. Kondisi tersebut menunjukkan betapa seriusnya tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam mempertahankan identitas agama dan budaya mereka.
Kisah Pak Anam memperlihatkan ketabahan dan kesungguhan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan tersebut. Bahkan mata pelajaran agama Islam di SD desa diajarkan oleh guru yang bukan beragama Islam selama lima tahun. Kondisi ini memperlihatkan betapa mendesaknya perlunya upaya untuk membangun kesadaran dan mempertahankan nilai-nilai keislaman di tengah ancaman yang begitu nyata.
Meskipun demikian, semangat perlawanan tak pernah padam di hati Pak Anam. Beliau berhasil mendirikan Sekolah RA sebagai langkah konkret untuk memperkuat pendidikan agama Islam di desa, meskipun fasilitasnya masih jauh dari sempurna. Pembelajaran pun dilaksanakan di rumah Pak Anam sementara mushollah yang diharapkan menjadi tempat pembelajaran belum siap digunakan.