وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (QS. Asy-Syu’ara, 214)
Namanya juga juru dakwah, kegiatan utamanya adalah memberikan pembinaan, bimbingan dan pengarahan. Pendampingan dan penguatan nilai nilai menjadi karakter utamanya. Tujuannya agar nilai tersebut menjadi karakter yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun demikian, serbuan hedonisme dan skeptisisme, membuat nilai hanya dihargai dengan “secangkir copi”. Apa maksudnya, cinta dunia telah mengubah perspektif tentang hakekat hidup. Hidup ini ibarat minuman yang di ‘sruput’ sementara kenikmatannya sebatas ukuran panjang tenggorokan.
Apalagi jika keraguan telah menjadi virus endemi, berdampingan dengan nilai masyarakat, bisa dipastikan kehancuran akan mudah terjadi. Bahkan dalam banyak aktivitas endemi keraguan, menularkan kepada khalayak umum. Kerusakanya bisa kita lihat dan rasakan.
Rebutan jabatan, pembunuhan karakter dan jiwa, sikut sana sikut sini. Tak kenal lawan dan kawan, hajar saja. Tamu yang berubah dan menguasai pemilik rumah. Tanpa malu dan meminta maaf. Gambaran dunia yang sakit, justru dirusak oleh penduduknya. Tapi tetap dengan slogan, “Kami adalah orang orang yang berbuat baik” sebagaimana disitir surat al-Baqarah.
Tinggal harapanya, semoga juru dakwah tidak tertular virus tersebut. Semoga mereka masih tetap dengan etika, bahwa dakwah ini kewajiban dan sekaligus kebutuhan manusia itu sendiri. Jangan sampai muncul juru dakwah yang haya mau datang di daerah binaan yang dianggap “basah”. Basah kering sama saja, umat menunggunya.
Dakwah ini ibarat mendidik keluarga, penuh rasa cinta dan tanpa tawar menawar. Tidak menghitung, untung ruginya. Nabi pun disuruh membina keluarga terlebih dahulu, dari yang paling dekat dan rumit. Mengawali dakwah dari rumah, memang perlu kemampuan khusus. Karena bersentuhan dengan emosi, psikologis, perlawanan dan kecintaan.
Keluarga adalah pilot minimalis dalam dakwah, susah dan tidak mudah. Semoga ada kemudahan dalam bertekun dalam dakwah.
KampusDakwah, Tambun Bekasi, 9/3/21
DaiKampungKota