oleh: ust. Saif Umar, S. Sos,. M. Pd. Al hafizh. ( Direktur pesantren Istana Quran Lampung)
Ramadhan Karim…
Marhaban ya.. Ramadhan… 🌙🌙
Setiap manusia pasti menginginkan kebahagian, kenyamanan dan kesuksesan dalam hidupnya. Tak terkecuali kita sebagai seorang muslim tentunya mengimpikan kesuksesan baik di kehidupan dunia maupun akhirat sebagaimana dalam doa yang selalu kita untaikan disetiap doa setelah sholat kita “Rabbana atina fiddun ‘ya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adza bannar”.
Islam adalah agama yang mendidik umatnya untuk menjadi orang-orang yang tidak hanya sukses akhirat tetapi juga mendidik agar ummatnya meraih sukses dunia.
Untuk meraih kesuksesan dunia akhirat itu, Allah Swt juga telah memberikan petunjukNya dalam Al-Qur’an. Alquran sebagai pedoman hidup manusia menjadi resep bagi ummat manusia untuk mencapai kebahagian dunia akhirat.
Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ditemukan ayat-ayat yang berbicara tentang kesuksesan dan orang-orang sukses. Namun terkadang banyak manusia yang salah faham dalam mendefinisikan kesuksesan sehingga mengartikan kesuksesan itu hanya sekedar diukur dengan keberhasilan dalam mengumpulkan harta benda dunia tetapi melupakan bekal untuk akhirat.
Kesuksesan di dunia haruslah menjadi dasar pencapaian kehidupan sukses di akhirat. Seorang mukmin sebaiknya menjaga dirinya dari bahaya fitnah yang disebabkan harta dan kedudukan. Ia harus tetap mempertahankan agama dan keimanannya serta menunaikan kewajibannya sebagai seorang Muslim yang beriman agar memperoleh kesuksesan yang sama di akhirat.
Kesalahan dalam menyikapi kehidupan dunia sering terjadi disekitar kita. Banyak saudara kita berupaya maksimal untuk hanya mendapatkan pesona dunia, menghabiskan banyak waktu bekerja keras menumpuk harta mengejar kebahagiaan duniawi dan mengabaikan menyiapkan bekal untuk akhirat.
Pencinta dunia bahkan sedikit saja menyisakan waktunya untuk amal akhirat di sela-sela kesibukan kerjanya atau di waktu luangnya dan dikala ia sehat.
Mereka bahkan melupakan shalat, puasa, zakat dan kewajiban lainnya sebagai seorang Muslim karena lebih mementingkan waktu untuk urusan dunia.
Bahkan tidak sedikit kita jumpai menutup mata dan hati hanya untuk sekedar memenuhi syahwat duniawinya seperti korupsi, Kolusi, Nepotisme, merampok, mencuri, dzolim, menganiaya, menipu, memperkosa, membodohi orang lain dan berbuat curang untuk mendapatkan tiket membeli pesona dunia.
Karenanya, setiap kita sebagai seorang muslim diingatkan harus mempertimbangkan kepentingan akhirat dalam setiap aktivitasnya.
Momen Ramadhan kali ini hendaknya menjadikan diri kita lebih dekat kepada Allah, lebih mampu menahan diri dari hal yang tidak di ridhoi Allah, suka berbagi dan kembali memprioritaskan tujuan hidup kita untuk kebahagian akhirat tanpa mengabaikan kebahagian di dunia. Wallaahu a’lam bishowab