• Profil
  • Struktur
  • Visi & Misi
Sunday, June 1, 2025
Dewan Dakwah Lampung
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DA’WAH KEMILING
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DA’WAH KEMILING
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH
No Result
View All Result
Dewan Dakwah Lampung
No Result
View All Result
Home Featured

Catatan Samping Perjalanan Haji (1)

Dewan Dakwah Lampung by Dewan Dakwah Lampung
22 May 2025
Catatan Samping Perjalanan Haji (1)
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

OLEH : UST. GUFRON AZIS FUADI

Perjalanan haji selalu penuh dengan cerita. Setiap orang yang melakukan perjalanan haji, masing masing punya cerita. Baik itu cerita tentang aura Kakbah, cerita tentang dirinya, rombongannya atau cerita tentang orang lain.

Waktu tahun 2011 diamanahi menjadi petugas pemantau haji daerah saya diminta oleh Juwe Tribun Lampung menulis tentang haji tetapi yang diluar mainstream, yang berbeda dari laporan resmi. Jadilah saya menulis tentang apa saja yang menurut saya bisa menjadi catatan samping.
Saya sebut catatan samping, karena catatan pinggir sudah ada pemiliknya. Catatan samping ini menulis sesuatu yang hampir pasti tidak ditulis atau tidak dilaporkan oleh reporter media resmi. Karena mereka hanya menulis catatan tengah, yang pokok.

Saya menulis tentang betaoa romantisnya jamaah haji Indonesia dibanding jamaah dari negara lain. Karena hanya jamaah haji Indonesia yang pergi pulang ke Masjidil Haram bergandengan tangan antara suami istri. Dibanding misalnya jamaah haji dari wilayah anak benua Asia yang nginthili suami sambil memegangi ujung belakang baju suaminya.
Hanya jama’ah haji kita yang mengisi waktu luangnya sambil wisata. Baik wisata pantai laut merah di Jedah apalagi wisata belanja. Bukan hanya belanja emas, parfum, karpet atau sajadah, tapi juga kurma ruthab yang katanya berkhasiat untuk kebahagiaan suami istri. Bahkan untuk hal ini juga tidak ketinggalan membeli hajar jahanam, malah sepertinya jamaah kita yang paling banyak membeli batu Hajar jahanam.

Jamaah haji reguler dari Indonesia merupakan jamaah haji paling lama mukim di Mekkah dan Madinah, empat puluh pp, maka tidak ketinggalan juga cerita tentang kamar barakah. Yaitu kamar hotel yang kosong karena sudah ditinggalkan oleh jama’ah haji plus sehingga bisa disewa dengan tarif dibawah harga. Bisa harian bahkan beberapa bisa jam jam-an alias short time.

Di tivi swasta beberapa hari yang lalu juga ada jamaah yang sedang di Mekkah bercerita ada seorang jama’ah yang selama thawaf tidak bisa melihat Kakbah, karena profesi di tanah air nyambi sebagai rentenir. Wallahua’lam.

Hamka tahun 1938 menulis novel yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, “Di Bawah Lindungan Ka’bah” yang bercerita bukan seluk beluk haji atau perjalanan haji tetapi cerita roman tentang cinta tak sampai seorang Hamid dan Zainab. Keduanya sudah saling memberi perhatian saat sekolah SD dan MULO semacam SMP. Tetapi karena perbedaan strata sosial perjalanan kisah kadih mereka tidak menemukan ujungnya. Yang membuat Hamid dengan hati yang setengah patah, merantau ke Medan kemudian dengan usaha keras bisa pergi haji ke Mekah.
Dan pada saat haji ini inilah dia bertemu dengan Saleh, temannya yang juga teman Zainab, yang mengabarkan kalau Zainab selalu mencintai Hamid, sudah meninggal. Zainab juga menitipkan surat untuk Hamid kepada Saleh untuk disampaikan kapanpun bila ketemu. Selanjutnya entah karena sedih atau karena memang sudah takdir, Hamid juga meninggal saat thawaf putaran terakhir.

Dari ini saya ingin agar siapa pun yang ingin pergi haji hendaklah, selain belajar tentang seluk beluk haji mulai dari rukun, wajib dan Sunnah haji, membaca buku Sirah Nabawiyah. Karena dengan mempelajari sirah nabi atau perjalanan hidup nabi Muhammad Saw maka kita akan merasakan nuansa napak tilas kehidupan dan perjuangan nabi, baik saat di Mekkah maupun di Madinah.

Saat melihat Kakbah, kita tidak saja ingat kepada nabi Ibrahim dan nabi Ismail saat membangun Kakbah, tetapi juga ingat bahwa pernah kebanjiran dan dibangun lagi dengan arsitek dari Romawi. Saat itu beliau masih muda fan belum menjadi nabi, tetapi beliau berperan utama dalam meredakan kontraksi sosial masyarakat Mekah karena berebut memasang hajar Aswad.

Berbicara tentang hajar Aswad, kita juga tidak hanya tahu bahwa itu merupakan batu surga yang aslinya berwarna putih kemudian berangsur angsur menjadi berwarna hitam sejalan dengan perjalanan dosa manusia. Tetapi juga ada kaitannya dengan gerbang besar Masjidil Haram yakni Bab Assalam atau Babussalam. Yaitu pintu dari arah mana beliau datang saat beliau menyelesaikan konflik tentang pemasangan hajar Aswad setelah selesai dipugar pada tahun 35 tahun Gajah atau 5 tahun sebelum diangkat menjadi nabi. Itu juga adalah pintu yang dilalui nabi saat beliau melaksanakan haji wada’.

Juga tentang hajar Aswad yang perna dicuri oleh kelompok Syi’ah Qaramithah dibawah pimpinan Abu Thahir al Qarmathi, pada tahun 930 M selama 22 tahun. Sehingga selama kurun waktu itu, Kakbah tidak memiliki hajar Aswad

Begitupun saat kita thawaf dan melewati rukun Yamani disunnahkan mengusapnya, padahal tidak demikian untuk rukun Syamy dan rukun Iraqy. Bukan saja mengusap rukun Yamani akan menghapus dosa dosa tetapi rukun Yamani juga adalah kehormatan bagi orang orang Yaman sebagai kaum yang pertama memenuhi panggilan haji setelah diserukan oleh nabi Ibrahim.

Pintu di masjidil Haram sangat banyak, tidak kurang dari 120 pintu besar dan kecil. Saya dulu, saat haji tahun 2006, sering janjian dengan istri di pintu antara 58 sampai 70 karena pemondokan kami berada di wilayah Jarwal.
Apa yang tergambar saat kita melihat pintu pintu masjidil haram?
Membingungkan, mungkin itu jawabannya. Karena terlalu banyak dan bentuknya sama hanya dibedakan dengan nama atau nomer saja.
Sebenarnya melihat pintu pintu itu mengasyikkan. Karena bisa sambil napak tilas perjalanan hidup nabi. Saat melihat babul Fath misalnya, langsung terbayang kedatangan nabi beserta sepuluh ribu pasukannya saat penaklukan kota Mekkah yang dikenal dengan futuh Mekkah.
Begitupun saat melintasi pintu umrah atau babul Umrah, terbayang betapa gembiranya nabi dan para sahabat saat pertama kali datang untuk umrah setelah hijrah dan tertunda setahun setelah perjanjian Hudaibiyah.

Terlalu banyak situs bersejarah di Mekah dan Madinah yang bisa membangkitkan ghirah Islam saat kita pergi haji atau umrah. Sayang kalau ditinggalkan begitu saja.

Pelaksanaan haji hanya lima hari, waktu yang tersisa dari 38 hari sangat banyak. Sangat sayang bila hanya dihabiskan untuk belanja dan ngobrol dengan jamaah dalam rombongan. Maka gunakan waktu sisa itu untuk napak tilas atau ngobrol dengan jamaah dari negara lain meskipun dengan bahasa campuran Arab, Inggris dan bahasa Tarzan. Atau dengan jamaah dari Malaysia yang bahasanya serumpun. Tema nya apa saja, yang penting nyambing dan nyaman.

Pernah dengan janaah asal negeri jiran saya ngobrol dengan tema Anwar Ibrahim, ternyata jiran dari Malaysia kurang suka. Terus saya tanya apa profesinya, dia jawab, polisi. Akhirnya saya ajak ngobrol tentang pelantun lagu Laksamana raja di laut, Siti Nurhaliza, ternyata nyambung dan gayeng…

Wallahua’lam bi shawab
(Gaf)

Komentar

Previous Post

Serunya Fashion Show dan Lomba Memasak Ibu dan Anak ! TK Dewan Da’wah Lampung Peringati Hari Kartini dengan Kreativitas Tanpa Batas

Next Post

Catatan Samping Perjalanan Haji (2)

Next Post
Catatan Samping Perjalanan Haji (2)

Catatan Samping Perjalanan Haji (2)

IKUTI KAMI

Terbaru

  • Hari Kedua Munaqosah Santri Diuji Hafalan Mutqin Antara 6 Hingga 15 juz
  • Hebat! Santri PPTQ Dewan Dakwah Ujian Terbuka Hafidz 30 Juz dalam Sehari Tanpa Melihat Mushaf!
  • Catatan Samping Perjalanan Haji (7)
  • Catatan Samping Perjalanan Haji (6)
  • Catatan Samping Perjalanan Haji (5)
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tanamkan Nilai Cinta NKRI , Santri Dewan Dakwah Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

Tanamkan Nilai Cinta NKRI , Santri Dewan Dakwah Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

27 April 2021
Selamat berdakwah !

Selamat berdakwah !

25 April 2021
Kemitraan dalam dakwah

Kemitraan dalam dakwah

22 April 2021
Keterbatasan seorang Dai

Keterbatasan seorang Dai

28 April 2021
MK Putuskan Tolak Gugatan Ahmadiyah Terhadap UU Penistaan Agama

MK Putuskan Tolak Gugatan Ahmadiyah Terhadap UU Penistaan Agama

0
Ustadz Dr. Jeje Zainuddin : Daftar Penceramah Tak Berpengaruh bagi Dai yang Ikhlash

Ustadz Dr. Jeje Zainuddin : Daftar Penceramah Tak Berpengaruh bagi Dai yang Ikhlash

0
PETA GERAKAN PENERBITAN KAUM KIRI (KOMUNISME) DI INDONESIA

PETA GERAKAN PENERBITAN KAUM KIRI (KOMUNISME) DI INDONESIA

0
Tiga Alasan Kenapa Kita Harus Menolak Syiah

Tiga Alasan Kenapa Kita Harus Menolak Syiah

0
Hari Kedua Munaqosah Santri Diuji Hafalan Mutqin Antara 6 Hingga 15 juz

Hari Kedua Munaqosah Santri Diuji Hafalan Mutqin Antara 6 Hingga 15 juz

29 May 2025
Hebat! Santri PPTQ Dewan Dakwah Ujian Terbuka Hafidz 30 Juz dalam Sehari Tanpa Melihat Mushaf!

Hebat! Santri PPTQ Dewan Dakwah Ujian Terbuka Hafidz 30 Juz dalam Sehari Tanpa Melihat Mushaf!

29 May 2025
Catatan Samping Perjalanan Haji (7)

Catatan Samping Perjalanan Haji (7)

22 May 2025
Catatan Samping Perjalanan Haji (6)

Catatan Samping Perjalanan Haji (6)

22 May 2025

Recommended

Jangan kawatir, Allah bersama-mu

Jangan kawatir, Allah bersama-mu

5 July 2021
MUSLIMAT DEWAN DAKWAH LAMPUNG SEBAGAI PEMBIMBING ROHANI PASIEN RSUD ABDOEL MOELOEK

MUSLIMAT DEWAN DAKWAH LAMPUNG SEBAGAI PEMBIMBING ROHANI PASIEN RSUD ABDOEL MOELOEK

28 January 2019

 

Gedong Meneng, Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35147
Telp. (0721) 772893

Kategori

  • Berita
  • Berita Dewan Dakwah
  • Berita Dunia Islam
  • Berita Nasional
  • Cerpen
  • Fatwa
  • Featured
  • Fiqh Zakat
  • Hikmah
  • Info Lazis
  • Keluarga
  • Khutbah Jumat
  • Kiprah Dai
  • Kolom Foto
  • Konsultasi
  • Laznas
  • Live
  • Pemberdayaan
  • Pemuda
  • Pendidikan
  • PPTQ DEWAN DA'WAH KEMILING
  • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Program Pilihan
  • Puisi & Syair
  • QURANIC SCHOOL OF DEWAN DA'WAH
  • Tak Berkategori
  • Tazkiyah
  • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Profil
  • Struktur
  • Visi & Misi

© 2021 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DA’WAH KEMILING
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ PUTRI DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH

© 2021 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung