Dalam hidup kita bermasyarakat, jika meraih sukses dalam berbagai upaya, harus diiringi rasa sykur kepada Allah dengan wujud ibadah pada-Nya dan menjauhi semua yang mendatangkan murkanya-Nya, yaitu berbuat dosa, terutama syirik (mensekutukan Allah). Ini mengandung hikmah, sebagai pengakuan bahwa hasil dari setiap usaha tidak lepas dari kehendak Allah swt.
Manusia tidak patut berbangga dengan kesuksesannya atau sombong dengan meklaim semua itu adalah hasil usahanya. Bukankah semua itu atas izin Allah?
Maka sepatutnya kesuksesan manusia membawa mereka lebih dekat kepada Allah swt. yang telah memberikan kesuksesan itu. Allah kisahkan banyak tragedi yang dialami umat masa lalu, karena keingkaran mereka dengan menolah dakwah para utusan Allah s.w.t.
Kaum “Irom” yang hidup sukses dengan bangunan-bangunan menjulang tinggi, sukses yang tak tertandingi kala itu. Dihancurkan Allah swt. (S. Al- Fajr. 7-8).
Fir’aun, dengan kekuasaan luar biasa ditenggelamkan Allah swt. dilaut merah. Mudah bagi Allah swt. Untuk menghancurkan musuh-musuhnya.
Namun sebelum datang azab yang besar, Allah swt. biasanya mendatangkan peringatan demi peringatan agar mereka kembali kejalan yang benar (bertaubat).
Allah swt. berfirman:
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(As-Sajdah: 21)”
“Dan mereka berkata (kepada Musa), “Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami, kami tidak akan beriman kepadamu.”
Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.
Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata, “Wahai Musa! Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan pasti akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu.”
Tetapi setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang harus mereka penuhi ternyata mereka ingkar janji.
Maka Kami hukum sebagian di antara mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka di laut karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami dan melalaikan ayat-ayat Kami.
[Surat Al-A’raf 132 – 136]”
Semoga bencana demi bencana yang menimpa negeri ini dijadikan pelajaran untuk kembali kejalan Allah, bertaubat dari kesalahan.
Bagi orang-orang yang beriman yang seruan dan dakwahnya masih belum mendapat sambutan baik, semoga bersabar. Allah pasti memberi kemenangan.