Allah ceritakan bagaimana kezholiman Fir’aun dan Alloh mengutus Musa sebagai Rosul padanya. Musa a.s. adalah anak angkat yang dipelihara Fir’aun sejak kecil. Namun setelah da’wah disampaikan ia diposisikan sebagai musuh.
Pada saat Musa membutuhkan pertolongan, justru dikejar dan dicari.
Alloh ceritakan bagaimana nasib nabi Musa A.S. Kisahnya tersebar dibeberapa surah. Sepertipada Surah Al-A ‘raf ayat; 103 sampai 137. Semua tentu mengandung hikmah pelajaran bagi Rasul S.A.W. dan ummatnya.
Dua sikap peting sebagai pelajaran yang dapat kita ambil adalah;
1. Musa melaksanakan perintah Allah S.W.T. untuk berdakwah dengan hikmah
Ia menyampaikan yang benar meskipun pahit.
Yang benar bukanlah caci maki atau luapan amarah, tapi merujuk pada wahyu Alloh S.W.T. seperti dalam surah An-Nazi’at ;
(هَلۡ أَتَىٰكَ حَدِیثُ مُوسَىٰۤ إِذۡ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلۡوَادِ ٱلۡمُقَدَّسِ طُوًى ٱذۡهَبۡ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ فَقُلۡ هَل لَّكَ إِلَىٰۤ أَن تَزَكَّىٰ وَأَهۡدِیَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخۡشَىٰ)
[Surat An-Nazi’at 15 – 19]
Juga dalam Al A’raf ;
(وَقَالَ مُوسَىٰ یَـٰفِرۡعَوۡنُ إِنِّی رَسُولࣱ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ حَقِیقٌ عَلَىٰۤ أَن لَّاۤ أَقُولَ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّۚ قَدۡ جِئۡتُكُم بِبَیِّنَةࣲ مِّن رَّبِّكُمۡ فَأَرۡسِلۡ مَعِیَ بَنِیۤ
إِسۡرَ ٰۤءِیلَ)
Dan Musa berkata, “Wahai Fir’aun!! Sungguh, aku adalah seorang utusan dari Tuhan seluruh alam,aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersamaku.”
[Surat Al-A’raf 104 – 105]
Kalau dalam Al-Qur’an disebutkan berdakwah dengan hikmah, bimbingan yang baik, dengan mujadalah yang terbaik lalu serahkan pada Allah S.W.T.
Allah erfirman :
(ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِیلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَـٰدِلۡهُم بِٱلَّتِی هِیَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِیلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِینَ وَإِنۡ عَاقَبۡتُمۡ فَعَاقِبُوا۟ بِمِثۡلِ مَا عُوقِبۡتُم بِهِۦۖ وَلَىِٕن صَبَرۡتُمۡ لَهُوَ خَیۡرࣱ لِّلصَّـٰبِرِینَ)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmahdan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.
[Surat An-Nahl 125 – 126]
2. Nabi Musa A.S. berdakwah dengan shabar. Kesabaran Nabi Musa harus berhadapan dengan gugatan kaumnya sebagaimana diceritakan Alloh dalam AlQur’an:
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang lebih rendah sebagai ganti dari sesuatu yang lebih baik? Pergilah ke kota mana saja, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.
Q.S. Al Baqarah 61)
Termasuk dalam kesabaran ini menahan diriari mencaci orang-orang yang berdosa dan perbuatannya ang mengundang reaksi orang yang didakwahi birbuat melampaui batas. Alloh berfirman ;
Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan, tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.(Q. S. AlAn’am ; 108)*
Semoga kita mengambil ibroh.
Oleh : ustadz Mukhlis Sholihin (Ketua umum dewan dakwah Lampung)