يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad Ayat 7)
“Wahai orang beriman”, panggilan khas dari Sang Maha Pencipta Allah saw. Panggilan yang membedakan saat hidup, mati dan hidup lagi serta kembali di hari yang telah dijanjikan. Kesulitan ternyata ada jalan keluarnya, dengan apa caranya? Tolonglah Allah. Maksudnya tolonglah menyebarkan agama Allah.
Laa kok Allah minta ditolong? Bukankah Allah itu Maha? Pertanyaan usil dari kaum sekuler dengan bahasa rendah. Artinya, Allah mengajak manusia lebih dalam memahami hakikat dirinya, hakekat diciptaknnya. Untuk apa hidup dan kemana tempat kembalinya. Jika hidup itu dicipta untuk ibadah, maka mengajak ibadah kepada orang lain, itulah sedikit makna dari ayat diatas.
Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H membantu kita memahaminya. Kata beliau, “Ayat ini merupakan perintah Allah kepada kaum mukmin agar mereka menolong agama-Nya, berdakwah kepada-Nya, dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya dengan mengharapkan keridhaan-Nya. Jika mereka melakukan hal itu, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan menolong mereka dan meneguhkan mereka, yakni menguatkan mereka dengan kesabaran , ketenangan, dan keteguhan serta membuat badan mereka dapat bersabar di atasnya serta menolong mereka terhadap musuh mereka. Ini adalah janji dari Allah Yang Maha Pemurah yang benar janji-Nya, bahwa barang siapa yang menolong agama-Nya baik dengan ucapan maupun perbuatan, maka Dia akan menolongnya, memudahkan sebab-sebab pertolongan, seperti keteguhan saat sulit dan saat di medan perang”.
Jadi, bagi orang beriman, tugas dakwah ini tak dapat disepelekan. Karena dengan terlibatnya seseorang dalam dakwah sejatinya ia telah memanggil kunci kunci kemudahan, memanggil kekuatan membangun existensi di dunia dan akhirat. Meniti jalan perlu kekuatan, apalagi membangun keluarga, masyarakat dan peradabna mulia manusia. Semoga semangat dan ruh mujahid dakwah tetap dikandung badan.
Ojo lali, kita adalah Duat!