• Profil
  • Struktur
  • Visi & Misi
Friday, August 22, 2025
Dewan Dakwah Lampung
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Ustadz Anshori
    • Ustadz Ghufron
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Ustadz Anshori
    • Ustadz Ghufron
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH
No Result
View All Result
Dewan Dakwah Lampung
No Result
View All Result
Home Tazkiyah Keluarga

Muhasabah Cinta, Antara Jatuh Cinta dan Mencintai

Dewan Dakwah Lampung by Dewan Dakwah Lampung
31 December 2024
Muhasabah Cinta, Antara Jatuh Cinta dan Mencintai
0
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh

Ustadz Gufron Azis Fuadi

Ini bukan tentang lagunya Anisa Rahman, Muhasabah Cinta. Tetapi ini sebuah upaya memahami respon seorang pembaca terhadap tulisan terdahulu.

Pada tulisan sebelumnya, “Keluarga, Qa’idah Da’wiyah” ada yang memberikan respon dengan mengatakan bila keluarga adalah home base dakwah berarti yang ada didalamnya bukan cuma satu dong yang jadi dai. Berarti suami, istri dan anak anak harus menjadi pendukung dahwah…
Tentu, ya!
Jangan sampai di dalam home base ada penyusup atau musuh dalam selimut. Sekecil apapun. Karena meskipun kecil, seperti kerikil dalam sepatu, akan sangat mengganggu gerak perjalanan.

Ada juga yang menanggapi tentang ngencupi, dengan mengatakan bahwa kebanyakan kita menikah bukan karena “jatuh cinta” tetapi karena “mencintai” kan?
Maksudnya?

Begini. ‘Cinta’ adalah kata sifat/keadaan sedangkan ‘Mencintai’ adalah kata kerja.
Cinta adalah perasaan indah yang menjadi emosi paling mendalam dan sulit untuk dijelaskan bagi siapa pun. Meskipun semua orang bisa merasakan emosi ini, ada banyak yang tidak dapat membedakan antara “jatuh cinta pada seseorang” dengan “mencintai seseorang”.

Memahami dua kondisi ini dapat membantu kita mengetahui perasaan kita sendiri terhadap seseorang.

Jatuh cinta, katanya, terjadi begitu saja sedangkan mencintai merupakan pilihan

Jatuh cinta pada seseorang terjadi begitu saja sebagai respons otomatis untuk apa yang dilihat oleh pikiran sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jatuh cinta bisa terjadi kapan saja dan ini merupakan sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Biasanya, seseorang akan jatuh cinta pada seseorang yang mewakili definisi “kesempurnaan” baginya. Bisa karena kecantikannya, kekayaannya, derajat sosialnya, kecerdasannya dan lain sebagainya. Bahkan ada yang karena kacamata nya.

Sedangkan kata “mencintai” adalah kata kerja transitif abstrak. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek, dalam hal ini adalah seseorang atau sesuatu yang dicintai.
Sementara kata kerja abstrak berarti kegiatannya tidak dapat digambarkan secara konkrit.

Mencintai sesuatu obyek, seseorang misalnya, adalah sebuah pilihan yang dibuat secara sadar. Karenanya mencintai membutuhkan usaha yang konstan dan konsisten, dimana usaha ini tidak seperti tanggung jawab atau kewajiban. Usaha mencintai adalah seperti rasa kesediaan untuk berkomitmen mencintai orang itu setiap saat, terlepas dari ketidaksempurnaan dan kekurangannya.

Mencintai adalah pilihan, termasuk mencintai siapa atau obyek apa.
Seperti dalam surat At Taubah, 24:

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”

Karena kebanyakan dari para dai menikah bukan diawali dengan karena jatuh cinta maka butuh effort yang konstan dan konsisten dalam mencintai pasangannya. Upaya saling mencintai, tidak lebih rendah atau tidak lebih lemah dari jatuh cinta dalam mewujudkan keluarga yang penuh asmara (as-sakinah, mawaddah warahmah).

Daimana sakinah sering dimaknai sebagai tentram dan harmonis, sedangkan mawaddah
bermakna kasih yang ditandai adanya rasa cinta yang terwujud dengan bersedia saling memberi. Sementara arrahmah bermakna sayang yang berwujud bersedia saling menerima kekurangan masing-masing.

Dari sini kita bisa memahami makna kata kata bijak leluhur,
“Witing tresno jalaran soko kulino” yang artinya “cinta tumbuh karena terbiasa”. Ungkapan ini dapat diartikan bahwa rasa cinta dapat muncul antara dua orang karena sering atau terbiasa dalam kebersamaan, terbiasa bertemu, dan terbiasa mengobrol. Atau karena kesamaan visi dan misi.

Keluarga yang dibangun dengan upaya saling mencintai bisa kebih langgeng dari pada yang berdasarkan karena jatuh cinta. Sebab dalam mencintai, tidak hanya melihat kelebihan atau kesempurnaan tetapi juga menerima kekurangan. Sehingga ruang bersyukurnya lebih luas dibanding ruang kecewanya.
Seperti ungkapan seseorang yang sudah mencapai usia emas pernikahannya ketika ditanya apa rahasianya sehingga terlihat harmonis dan langgeng dengan pasangannya. Apakah pasangannya begitu sempurna?
“Tidak. Tidak sempurna sana sekali, kekurangannya bahkan bagaikan bintang di langit banyaknya. Sedangkan kebaikan jauh lebih sedikit. Tetapi kebaikannya itu bagaikan matahari. Sebanyak apapun bintang di langit, akan sirna saat (satu) matahari muncul, terbit!

Bahwa dalam perjalanan membangun keluarga ada beberapa kendala, itu adalah sesuatu yang manusiawi. Karena perjalanan asmara itu bukan hanya tentang rindu dan cinta. Tetapi lebih kompleks, sebagaimana digambarkan dalam tembang Asmarandana.
Dimana Tembang Asmarandana selalu memiliki watak atau pergolakan yang menggambarkan berbagai perasaan: senang, gembira, sedih, cinta, kasih sayang, kecewa, hingga patah hati. Pendeknya kehidupan asmara itu lebih beragam dibanding permen Nano nano yang hanya ada rasa manis, asem dan asinnya. Tidak ada pahitnya.

Diakhir tahun ini, tidak ada salahnya kita melakukan muhasabah cinta terhadap pasangan dan keluarga kita. Pasangan kita yang tidak sempurna sebagaimana kita yang juga tidak sempurna.

Secara sersan, ketika istri bertanya, nggak bosen tah setiap hari makan tahu tempe?
Saya sering menjawab, tahu nggak apa yang lebih tidak pernah membosankan… Terus mencintai mu…!

(Ingat ya, mencintai itu kata kerja!)

Wallahua’lam bi shawab

Komentar

Previous Post

Jangan Biarkan Anak dan Istri Menjadi Musuh Dakwah

Next Post

Kepemimpinan Tanpa Pujian Pelajaran dari Kisah Pemuda Pemanah dan Pemburu Rusa

Next Post
Kepemimpinan Tanpa Pujian Pelajaran dari Kisah Pemuda Pemanah dan Pemburu Rusa

Kepemimpinan Tanpa Pujian Pelajaran dari Kisah Pemuda Pemanah dan Pemburu Rusa

IKUTI KAMI

Terbaru

  • Pajak, Zakat, dan Wakaf : Menimbang Ulang Analogi Sri Mulyani
  • Kerakusan dan Kepongahan Penguasa digulung Lapar dan Harga Diri Rakyat
  • Membaca Al-Qur’an : Antara Keindahan Suara dan Kebenaran Tajwid
  • Mulut dan Telunjuk Istri Pejabat Ujung Panah Korupsi
  • Anggota Dewan Brotowali!
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tanamkan Nilai Cinta NKRI , Santri Dewan Dakwah Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

Tanamkan Nilai Cinta NKRI , Santri Dewan Dakwah Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

27 April 2021
Selamat berdakwah !

Selamat berdakwah !

25 April 2021
Kemitraan dalam dakwah

Kemitraan dalam dakwah

22 April 2021
Keterbatasan seorang Dai

Keterbatasan seorang Dai

28 April 2021
MK Putuskan Tolak Gugatan Ahmadiyah Terhadap UU Penistaan Agama

MK Putuskan Tolak Gugatan Ahmadiyah Terhadap UU Penistaan Agama

0
Ustadz Dr. Jeje Zainuddin : Daftar Penceramah Tak Berpengaruh bagi Dai yang Ikhlash

Ustadz Dr. Jeje Zainuddin : Daftar Penceramah Tak Berpengaruh bagi Dai yang Ikhlash

0
PETA GERAKAN PENERBITAN KAUM KIRI (KOMUNISME) DI INDONESIA

PETA GERAKAN PENERBITAN KAUM KIRI (KOMUNISME) DI INDONESIA

0
Tiga Alasan Kenapa Kita Harus Menolak Syiah

Tiga Alasan Kenapa Kita Harus Menolak Syiah

0
Pajak, Zakat, dan Wakaf : Menimbang Ulang Analogi Sri Mulyani

Pajak, Zakat, dan Wakaf : Menimbang Ulang Analogi Sri Mulyani

19 August 2025
Kerakusan dan Kepongahan Penguasa digulung Lapar dan Harga Diri Rakyat

Kerakusan dan Kepongahan Penguasa digulung Lapar dan Harga Diri Rakyat

19 August 2025
Membaca Al-Qur’an : Antara Keindahan Suara dan Kebenaran Tajwid

Membaca Al-Qur’an : Antara Keindahan Suara dan Kebenaran Tajwid

13 August 2025
Mulut dan Telunjuk Istri Pejabat Ujung Panah Korupsi

Mulut dan Telunjuk Istri Pejabat Ujung Panah Korupsi

19 August 2025

Recommended

DAKWAH PADA PENGUASA ZALIM

DAKWAH PADA PENGUASA ZALIM

25 January 2022
Wayang dan Penyebaran Islam

Wayang dan Penyebaran Islam

1 September 2020

 

Gedong Meneng, Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35147
Telp. (0721) 772893

Kategori

  • Berita
  • Berita Dewan Dakwah
  • Berita Dunia Islam
  • Berita Nasional
  • Cerpen
  • Fatwa
  • Featured
  • Fiqh Zakat
  • Hikmah
  • Info Lazis
  • Keluarga
  • Khutbah Jumat
  • Kiprah Dai
  • Kolom Foto
  • Konsultasi
  • Laznas
  • Live
  • Pemberdayaan
  • Pemuda
  • Pendidikan
  • PPTQ DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Program Pilihan
  • Puisi & Syair
  • QURANIC SCHOOL OF DEWAN DA'WAH
  • Tak Berkategori
  • Tazkiyah
  • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Ustadz Anshori
  • Ustadz Ghufron
  • Wakaf
  • Profil
  • Struktur
  • Visi & Misi

© 2021 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Dewan Dakwah
    • Berita Dunia Islam
    • Berita Nasional
  • Kiprah Dai
  • Tazkiyah
    • Ustadz Anshori
    • Ustadz Ghufron
    • Cerpen
    • Hikmah
    • Keluarga
    • Pemuda
    • Puisi & Syair
  • Konsultasi
    • Fatwa
  • Fiqh Zakat
  • Pendidikan
    • ADI LAMPUNG
    • QURANIC SCHOOL DEWAN DA’WAH LAMPUNG
    • PPTQ DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • PPTQ M NATSIR DEWAN DAKWAH LAMPUNG
    • TK DEWAN DAKWAH LAMPUNG
  • Kolom Foto
  • HAJI & UMROH

© 2021 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung