Oleh: H. Agus Mukhandar (Ketua Dewan Dakwah Kota Bandar Lampung)
Pendahuluan
Peringatan Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Pada malam yang penuh berkah itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjid Al-Aqsa di Palestina, kemudian dilanjutkan dengan kenaikan beliau ke langit. Masjid Al-Aqsa disebut dalam Al-Qur’an sebagai tempat yang diberkahi, sebagaimana dalam Surah Al-Isra’ ayat 1. Ini menegaskan kedudukan istimewanya dalam Islam dan kewajiban umat Islam untuk menjaganya.
Namun, hingga kini, Masjid Al-Aqsa dan Palestina, khususnya Gaza, masih berada dalam cengkeraman penjajahan dan kekerasan. Israel terus melakukan serangan yang menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi rakyat Palestina. Meskipun beberapa kali terjadi genjatan senjata, ketegangan tidak kunjung berakhir. Dalam konteks ini, peringatan Isra Mi’raj seharusnya menjadi momentum bagi umat Islam untuk mengingat kembali kewajiban mereka dalam membela Masjid Al-Aqsa dan menegakkan keadilan.
- Masjid Al-Aqsa dalam Perspektif Islam
Masjid Al-Aqsa memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, baik dari segi sejarah maupun spiritualitas. Beberapa alasan mengapa masjid ini begitu penting bagi umat Islam antara lain:
Pertama, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam
Sebelum Ka’bah menjadi kiblat, umat Islam menghadap Masjid Al-Aqsa dalam salat mereka. Ini menunjukkan bahwa sejak awal, tanah Palestina memiliki kedudukan khusus dalam tata ibadah Islam.
Kedua, Masjid Al-Aqsa menjadi lokasi Isra Nabi Muhammad SAW
Dalam Surah Al-Isra’ ayat 1, Allah SWT berfirman:
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang Kami berkahi sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami.” (QS. Al-Isra: 1)
Ayat ini menegaskan keutamaan Masjid Al-Aqsa sebagai tempat spiritual yang istimewa dalam Islam.
Ketiga, Masjid Al-Aqsa menjadi tempat para nabi salat berjamaah
Rasulullah SAW memimpin salat di sana bersama para nabi terdahulu, menunjukkan kesinambungan risalah kenabian.
Keempat, Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang diberkahi bagi para nabi
Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth di tanah ini, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Anbiya ayat 71. Ini memperlihatkan peran Palestina sebagai tanah yang diberkahi.
Kelima, Masjid Al-Aqsa adalah tempat paling diberkahi
Dengan luas 144.000 meter persegi, seluruh wilayah Masjid Al-Aqsa memiliki keberkahan yang Allah limpahkan. Oleh karena itu, menjaga dan membelanya merupakan kewajiban setiap Muslim.
- Kewajiban Umat Islam dalam Membela Masjid Al-Aqsa
Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menjaga Masjid Al-Aqsa, bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan keadilan. Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar…” (QS. At-Taubah: 71)
Ayat ini menegaskan bahwa umat Islam harus aktif dalam membela kebenaran dan keadilan. Salah satu bentuk nyata dari kewajiban ini adalah dengan:
- Mengedukasi masyarakat tentang situasi Palestina.
- Berdonasi ke lembaga terpercaya yang membantu rakyat Palestina.
- Mengadvokasi hak-hak Palestina di forum internasional.
- Menolak produk yang secara langsung mendukung penjajahan Israel.
- Kebiadaban Israel terhadap Palestina dan Gaza
Sejak lama, Israel telah melakukan berbagai bentuk kekerasan terhadap warga Palestina, terutama di Gaza. Serangan udara yang menargetkan wilayah sipil telah menewaskan ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Selain itu, pemukiman ilegal terus diperluas, mengancam hak-hak warga Palestina di tanah mereka sendiri.
Blokade yang diberlakukan di Gaza menyebabkan kesulitan besar dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan layanan kesehatan. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang dijamin dalam hukum internasional.
Meskipun beberapa perjanjian genjatan senjata telah dibuat, kenyataannya Israel tetap melanjutkan kebijakan represifnya terhadap Palestina. Umat Islam tidak boleh diam melihat kezaliman ini. Allah SWT berfirman:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 190)
Ayat ini mengajarkan bahwa umat Islam harus melawan ketidakadilan, namun tetap dalam batas-batas yang tidak melanggar ajaran Islam.
Kesimpulan
Peringatan Isra Mi’raj harus menjadi momentum bagi umat Islam untuk lebih sadar akan pentingnya melindungi Masjid Al-Aqsa dan memperjuangkan keadilan bagi Palestina. Masjid Al-Aqsa bukan hanya simbol sejarah Islam tetapi juga simbol persatuan dan ketahanan umat Muslim.
Meskipun ada upaya genjatan senjata, kenyataannya penderitaan rakyat Palestina, terutama di Gaza, masih terus berlangsung. Oleh karena itu, umat Islam harus terus bersatu dalam membela hak-hak rakyat Palestina dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan doa, usaha, dan dukungan nyata, umat Islam harus berjuang memastikan bahwa Masjid Al-Aqsa tetap aman dan terlindungi. Kita tidak boleh menyerah dalam memperjuangkan keadilan bagi Palestina, agar kedamaian dapat terwujud dan hak-hak umat yang terzalimi dapat ditegakkan.