Setelah perdebatan terakhir, para tukang sihir segera merilis survey, untuk meyakinkan Fir’aun bahwa Musa bisa dikalahkan dalam satu putaran perang saja, hal ini juga dimaksudkan untuk mempengaruhi publik agar tidak ikut gerbong perubahan yang dikomandoi Musa, karena hanya akan kalah saja.
Jauh sebelumnya, sedari awal para tukang sihir sudah merilis survey, memprediksi bahwa Fir’aun akan dikalahkan oleh gerakan perubahan, maka sejak dini gerakan tersebut harus diberangus, intimidasi terhadap semua yang mendukung walau bayi sekalipun.
Mereka mewacanakan di publik gerakan perubahan itu tidak akan dapat dukungan publik, dengan massifnya mereka menekan semua potensi dukungan terhadap gerakan tersebut.
Tapi Allah Al-Aziz punya rencana-Nya sendiri, Dialah yang akhirnya menyelamatkan bayi gerakan perubahan itu, malah ia besar di lingkungan istana, bahkan Dia jugalah yang Berkehendak gerakan perubahan itu akhirnya betul-betul berhadapan dengan istana.
Musa tidak bergeming, meski dituding tidak tahu terimakasih karena ia dulu dibesarkan Fir’aun, terus distigma cuma bisa omong dan tidak ada bukti kerjanya, meski nyata bukti-bukti kerjanya di mata publik.
Musa dengan gerakan perubahan terus merebut simpati publik, terus mematahkan berbagai survey yang dirilis oleh tukang sihir, dimana tempat ramai yang menyambut kedatangan Musa, dari berbagai kalangan, tua-muda, miskin-kaya, awam-cendikia, semua akhirnya tergerak mendukung Musa.
Semua tantangan debat dari Fir’aun dapat dihadapi dengan baik oleh Musa, meski semua ahli dikerahkan tidak cukup kuat untuk membungkam Musa dan gerakannya, malah di lingkungan istana tumbuh bibit dukungan terhadap gerakan perubahan.
Musa tidak punya segala kemewahan fasilitas dan dukungan kekuasaan, bahkan menjelang hari H, demi melihat lengkap dan canggihnya kekuatan istana ada saja yang masih meragukan akahnkah Musa berhasil.
Musa hanya memiliki keyakinan, bahwa bersama dirinya Robbnya akan memberikan petunjuk. Sahabat-sahabat Musa terus setia membersamai meski terdesak di tepi laut merah.
Pada detik-detik ini mereka hanya memasrahkan segala ikhtiar yang telah mereka lakukan kepada Allah, yang kaid-Nya akan mengalahkan segenap kaid makhluk yang mengepung.
{ إِنَّهُمۡ یَكِیدُونَ كَیۡدࣰا (15) وَأَكِیدُ كَیۡدࣰا (16) }
[Surat Ath-Thariq: 15-16]
“Sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat. Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.”