Lampung – Dalam momen puncak perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78, suasana haru menguat ketika mendengarkan testimoni yang menyentuh dari Ibu Monce, seorang mantan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Wanita Way Hui. Pengalaman perjalanan hidupnya, yang melibatkan masa dipenjara selama tujuh tahun, menjadi saksi perubahan yang signifikan berkat bimbingan dari Ruhani Muslimat Dewan Dakwah Lampung hal ini disampaikannya pada acara puncak HUT RI ke 78 di aula dewan dakwah lampung pada kamis (24/8).
Ibu Monce dengan tulus dan terbuka mengawali ceritanya, “Tujuh tahun adalah waktu yang panjang. Saya merasakan bagaimana hidup di balik jeruji selama 6,5 tahun.” Ia menceritakan awalnya tiga tahun pertama di penjara, perasaannya masih datar. Namun, ketika masuk lagi karena urusan narkoba, ia merasa terdorong untuk bertobat dan merubah hidupnya. Ibu Monce mengakui bahwa narkoba menguasai dirinya karena kebutuhan mendesak.
Perubahan nyata dimulai ketika ia bertemu dengan Ibu Sri Seneng dan Ibu Yeni Widarsih, perwakilan dari Muslimat Dewan Dakwah Lampung, yang membina Lembaga Pemasyarakatan. “Hati saya mulai tersentuh dan merasa ingin berubah setelah bertemu Ibu Sri dan Ibu Yeni. Mereka adalah pendorong perubahan dalam hidup saya,” ungkap Ibu Monce dengan suara penuh emosi.
Melalui bimbingan Muslimat Dewan Dakwah, Ibu Monce belajar membaca Al-Qur’an dari nol, dimulai dengan huruf-huruf awal hingga akhirnya mampu membaca Al-Qur’an secara lancar. Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena perubahan tersebut. “Sekarang saya dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan bahkan saya menularkan ilmu tersebut kepada tetangga yang belum bisa membaca Al-Qur’an dan yang ingin belajar,” cerita Ibu Monce.
Ibu Sri Seneng, yang duduk di samping Ibu Monce, dengan hangat memberikan tanggapan. “Ibu Monce akan menjadi Thalibah Spesial di Lembaga Tahsin Qur’an (LTQ) Dewan Dakwah ini. Setelah acara ini, kita akan membahas langkah selanjutnya,” ujar Ibu Sri dengan rasa bangga.
Dalam momen yang penuh emosi, Ibu Monce dan Ibu Sri saling bersalaman dan berpelukan. Ia mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasih yang mendalam kepada Muslimat Dewan Dakwah, khususnya kepada Ibu Sri Seneng, yang telah membimbingnya dengan penuh dedikasi selama di dalam lembaga pemasyarakatan. Kisah Ibu Monce adalah bukti nyata tentang bagaimana bimbingan rohani mampu merubah hidup dan membawa perubahan yang positif dalam masyarakat.