Alhamdulillah, Senin (12/11) pkl. 17.35 WIB, kami tiba di Yogyakarta dengan selamat. Sebuah perjalanan ta’ziah menuju rumah duka almarhum K.H. Sunardi Syahuri. Kehadiran kami menjelang magrib itu disambut oleh putra almarhum yang keempat, Bapak Wildan.
Usai ifthar, shalat magrib berjamaah, dan jama’ taqdim Isya, kami pun segera menuju ke pemakaman almarhum di daerah Patok Negoro. Tepatnya di belakang Masjid Ad Darajat. Persis bersebelahan dengan tembok imaman tempat almarhum disemayamkan. Shalat ghaib dan lantunan doa pun kami sampaikan di sana.
Kembali ke rumah duka, kami bertemu dengan istri almarhum, Ibu Famela. Kami memperkenalkan diri sebagai utusan Keluarga Besar Dewan Dakwah (DD) Lampung dan Keluarga Besar Yayasan Darul Fatah. Kami sampaikan juga salam ta’zim, salam duka, dan doa untuk keluarga dan almarhum.
Alhamdulillah, Ibu Famela dan keluarga menyambut dengan baik, disertai ucapan terima kasih atas doa dan perhatian dari keluarga besar DD. Beliau sampaikan bahwa silaturahmi dengan DD cukup baik. Tidak hanya dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DD Pusat yang hadir; alhamdulillah DD Lampung pun hadir.
Ibu Famela menceritakan bagaimana almarhum berdakwah tidak kenal lelah hingga akhir hayatnya. Tidak hanya sebagai penggagas sekolah Islam Terpadu (IT) di kota Yogyakarta, namun juga di semua lini; sehingga banyak yayasan bermunculan, termasuk rumah sakit.
Selain sebagai pendakwah, almarhum juga seorang pebisnis yg terkenal dengan 9 Toko Swalayan Famela yang ada di kota gudeg; termasuk travel umroh dan haji. Inilah wujud semboyan beliau yang terkenal yaitu ‘Jangan hidup dari dakwah, tapi dakwah yang harus dihidupkan’.
SILATURAHIM DENGAN PARA PENGGIAT DAKWAH DI KOTA GUDEG
Selesai berta’ziyah, kami pun memanfaatkan waktu untuk silaturahim ke para penggerak dakwah di kota ini.
Yang pertama kali kami kunjungi adalah Ust. Budiman Soleh. Beliau adalah salah satu murid Ust. Hafi Suyanto, Lc. yang sudah 15 tahun menetap di sana. Beliau berasal dari Lampung Utara dan sekarang mengajar di SMPIT Abu Bakar.
Beliau mengantarkan kami keliling ke tempat wisata religi, Masjid Jogokariyan dan tempat kuliner. Beliau juga yang mendampingi kami bertemu dengan ustadz-ustadz lainnya hingga mengantar kami ke bandara untuk pulang.
Di sana, kami juga sempat menemui Ust. Ahmad Hudori, Lc.
Beliau adalah teman perkuliahan Ust. Hafi Suyanto ketika masih di LIPIA Jakarta.
Ust. Hudori adalah tangan kanan almarhum Sunardi Syahuri yang menggerakkan travel haji dan umroh. Keberadaan travel ini dimotori oleh DD Jogja. DD Jogja menggerakkan 2 biro travel haji dan umroh, yaitu Multazam dan Hasuna. Kedua biro travel ini memiliki fungsi yang berbeda, ada yang bersifat sosial dakwah dan ada yang bersifat profit dakwah.
Selain aktif di travel ini, Ust. Hudori adalah seorang ustadz yang penuh dengan kesibukan mengisi kajian dan tabligh di majelis-majelis ta’lim.
Kunjungan kami selanjutnya adalah menemui Ust. Heri.
Beliau adalah wakil ketua DD Yogyakarta. Selain mengurusi konsolidasi dakwah DD, beliau juga sebagai ketua yayasan pendidikan yang membawahi sekolah Islam Terpadu (IT). Dari jenjang TK sampai SMA. Di antaranya SDIT Lukmanul Hakim dan SMPIT Abu Bakar.
Pada kunjungan terakhir, kami bertemu dengan Ust. Nurbowo dari Lazis Pusat serta pengurus DD Jawa Tengah.
Alhamdulillah, kami banyak menggali kesuksesan DD Jogja; khususnya travel haji dan umroh, pendidikan, serta wakaf yang digerakkan oleh almarhum.
Ternyata, perjalanan ke kota ini bukan hanya ta’ziah, tapi juga merekatkan ukhuwah dengan DD Yogya dan para penggeraknya.