Manfaatkan Momen Bersama Anak, Berbincang di Kendaraan
(Pelajaran dari Hadits Ibnu Abbas Bag.1)
Ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita. Bagaimana beliau menasihati Abdullah Bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang masih belia.
Kita tahu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah saat Ibnu Abbas berumur 3 tahun dan wafat saat Ibnu Abbas berusia 13 tahun.
Artinya, saat dinasihati Nabi ketika itu, Ibnu Abbas masih kecil. Mungkin seusia anak TK/SD di masa kita saat ini.
Mari kita simak penuturan langsung dari Ibnu Abbas,
كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَوْمًا
“Aku pernah dibonceng di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari.”
Pelajaran tentang apakah, yang diajarkan Nabi kepada Ibnu Abbas di atas kendaraan?
يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ
“Wahai Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untaian kalimat:
Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu.
Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.
Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. At Tirmizi, No 2516)
—
Masya Allah. Nabi menanamkan tauhid, sebuah pelajaran yang penting, saat berada di atas kendaraan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan kesempatan saat berboncengan di atas kendaraan untuk menanamkan nilai.
Nabi juga kerap melakukan yang demikian. Pernah suatu kali juga, Nabi manfaatkan momen semisal ini, saat berboncengan dengan Muadz Bin Jabal radhiyallahu ‘anhu di atas keledai, saat menjelaskan tentang hak Allah dan hak seorang hamba.
Muadz mulai bercerita,
كُنْتُ رِدْفَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ
“Aku dibonceng Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas keledai, yang diberi nama Ufair.” (HR. Bukhari, No. 5968)
—
Apakah setiap mengantarkan anak berangkat sekolah, hanya melulu terpikirkan ambisi kerjaan saja? Tak sempatkah berbincang dan menanamkan nilai pelajaran kepada anak saat tengah bersama?
Tatkala bersama anak di dalam kendaraan, ada suasana tenang. Terasa dekat dan hangat. Sebuah momen tepat untuk menyampaikan nasehat.
Akan tetapi, banyak sekali orang tua kehabisan bahan bicara ketika sedang bersama anaknya. Bahkan, justru ada orang tua yang merasa risih jika anaknya banyak bertanya dan berbincang dengan dirinya.
Tidakkah kita mengambil pelajaran?
Semoga bermanfaat..
••• ════ °° ════ •••
Ditulis oleh :
Kak Erlan hafizhahullah,
Yogyakarta, 9 Rajab 1441H
? Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat secara luas, dengan tetap menyertakan sumber.