Surat Al Kautsar terdiri dari 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al ‘Aadiyaat. Dinamai Al Kautsar (nikmat yang banyak) diambil dari perkataan Al Kautsar yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Ada juga yang menamakan An-Nahr. Surat yang ke 15 dari sisi turunnya. Tapi ada pendapat yang mengatakan bahwa surat ini adalah Madaniyyah. Inilah surat terpendek di dalam Al-Qur’an.
Berasal dari “Katsura” yang berarti banyak. Al-Kautsar berarti nikmat yang banyak. Al-Kautsar mencakup beberapa makna : Telaga di surga. Keturunan yang banyak, Syafa’at, Pengikut yang banyak, dan Nikmat yang banyak.
Kandungan ayat 1 :
“Inna/Sesungguhnya” berfungsi menekankan sesuatu atau untuk menghilangkan keraguan yang boleh jadi muncul.
“memberi” biasa digunakan untuk pemberian yang menjadi hak milik pribadi seseorang. Memberi juga mengisyaratkan pemberian sedikit.
“Kamu” adalah untuk pribadi Rasulullah.
“Al-Kautsar” secara bahasa berarti banyak. Kata yang biasa digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang banyak bilangannya dan tinggi mutunya. Penggunaan kata itu bahwa anugerah Allah walaupun banyak, masih sedikit jika dibandingkan dengan apa yang akan diterima beliau.
Kandungan ayat 2 :
“Maka” adalah sikap yang harus dilakukan karena adanya sesuatu.
“Shalatlah” berarti dirikanlah shalat. Ada yang memahami shalat ‘Idul Adha.
“karena Tuhanmu” untuk menghilangkan niatan lain selain karena Allah. “Sembelihlah” adalah menyembelih binatang karena Allah. Ada yang memahami sembelihan korban.
Kandungan ayat 3 :
“Sesungguhnya” untuk memperkuat isi pembicaraan. “Orang yang membencimu” adalah ejekan kaum musyrikin karena keturunan beliau terputus. Ayat 1 – 2 sebagai penghibur Nabi. Ayat 3 menjawab sikap orang-orang kafir.
“Terputus” baik keturunan maupun luput dari kebajikan. Keturunan tidak berarti apa-apa. Karena nikmat Allah yang diberikan kepada Nabi akan dirasakan oleh umatnya. Jika ada yang membenci, orang itu tidak akan merasakannya.
Adapun Hikmah dari Surat Al Kautsar yakni Sumber kebaikan adalah Allah karena itulah wajib bagi setiap muslim untuk senantiasa berusaha meraih kebaikan-kebaikan tersebut dengan bersungguh-sungguh dalam beribadah dan beramal shalih. Allah berjanji akan menganugerahkan kebaikan yang banyak kepada Nabi Muhammad secara khusus dan ummatnya secara umum, baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap mukmin yang taat kelak dapat minum di telaga Kautsar.
Perintah untuk memelihara shalat, karena amalan inilah yang pertama kali akan dihisab pada hari Kiamat. Anjuran untuk senantiasa rela berkurban, sebagai bentuk kepedulian seseorang kepada orang lain. Dalam menjalani kehidupan, seorang muslim akan berhadapan dengan dua kelompok manusia yaitu pendukung dan pencinta kebaikan atau penghalang dan pembenci kebaikan.
Wallahu a’lam bishshawab