LAZNASDEWANDAKWAH.OR.ID, Jakarta — LAZNAS Dewan Da’wah Meluncurkan Program Semarak Qurban di Pedalaman Nusantara, Ahad (22/7). Acara ini dihadiri oleh para pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, koordinator LAZNAS Dewan Da’wah tingkat provinsi, Mitra Pelayanan Zakat (MPZ) dan perwakilan DKM di Jabodetabek dan sekitarnya.
Program Semarak Qurban diharapkan dapat menguatkan syiar para da’i di pedalaman nusantara. “Qurban ini akan memperkuat Syiar Da’i Dewan Da’wah di pedalaman,” papar Direktur LAZNAS Dewan Da’wah, Ust. Ade Salamun, M.Si dalam sambutannya pada acara yang diselenggarakan di Menara Da’wah, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.
Qurban yang menjadi ibadah bagi kaum muslim, akan didistribusikan dalam bentuk siap saji.
Lebih dari nilai menebarkan qurban kepada saudara-saudara muslim, LAZNAS Dewan Da’wah akan mengolah daging hasil pemotongan hewan qurban menjadi makanan daging olahan.
“Kita masakan sekalian. Mereka yang tidak punya freezer dagingnya dapat cepat membusuk. Package akan dilengkapi dengan sayuran dan menu tambahan lainnya,” imbuh Ust. Ade yang juga Dosen Senior di STID Mohammad Natsir Dewan Da’wah.
‘Semarak’ memiliki dua arti dalam momen Qurban di LAZ yang telah resmi menjadi LAZNAS ini berdasarkan keputusan Menteri Agama NO. 712 tahun 2016. “Di sini kita namakan semarak. Semarak bisa berarti berkontribusi menyemarakkan Qurban di Pedalaman. Selain itu, LAZNAS Dewan Da’wah sendiri memiliki program Semarak; Sedekah Makan Rakyat.,” jelas Dhani Ramadhan, Manager Retail & Corporate LAZNAS Dewan Da’wah.
Dhani juga memaparkan beberapa tujuan penyelenggaraan program ini. Pertama memperkuat syiar Da’i di pedalaman. Kedua, memperbaiki gizi muslim di penjuru nusantara. Ketiga, Menyajikan daging hasil pemotongan hewan qurban dengan
mempackagingnya secara bermutu, sehingga dapat disantap dengan mudah bagi para penerima manfaatnya.
Melalui program ini, daging kurban tidak hanya didistribusikan di wilayah Jabodetabek, tetapi juga pada 19 titik pedalaman di nusantara yang mencakup Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan sekitarnya. “Kalau kita makan daging di kota, saudara saudara kita di pedalaman juga akan menyantap makan daging,” jelas Manager Program Laznas Dewan Da’wah, Agung Gumelar, S.T.