Bandar Lampung – “Berbuat baik untuk orang lain itu lebih sulit daripada berbuat baik untuk diri sendiri; dan ini adalah salah satu konsekuensi dakwah”, demikian yang disampaikan Ust. Yani Marjas, A.Md. dalam taushiyahnya saat Pertemuan Daiyah ke-2 Muslimat Dewan Dakwah Lampung, pada Sabtu, 16 Februari 2019.
Apa yang disampaikan oleh Ust. Yani ini sejalan dengan isi taushiyah yang disampaikan oleh Ust. M. Robyansah pada sesi sebelumnya. Menjadi orang yang berbuat baik itu lebih mudah daripada menjadi orang yang mengajak orang lain untuk berbuat baik.
“Ketika Rasulullah belum menerima wahyu Allah, orang-orang Quraisy begitu percaya padanya, sehingga ia digelari Al amin. Tetapi ketika seorang Muhammad menjadi rasul dan mendapat perintah untuk menyampaikan wahyu Allah pada kaumnya, maka ia justru mendapat julukan orang gila”, ujar Ust. Robyansah.
“Demikianlah konsekuensi dakwah, bukan hanya para nabi yang akan mendapat tantangan, tapi juga setiap pendakwah akan mengalami tantangan yang tidak sedikit”, Ust. Yani menegaskan.
“Ketika kita memilih menjadi seorang pendakwah, maka kita telah keluar dari zone nyaman”, lanjut Ust. Robyansah, Seorang da’i yang berpengalaman berdakwah untuk masyarakat pedalaman.
Isi kedua taushiyah ini berusaha memotivasi hadirin, para ibu yang tak luput dari tantangan dakwah. Rasa letih, cemoohan warga sekitar, binaan yang sulit diberi pemahaman, keluarga yang kurang mendukung, hingga finansial yang keteteran pun sering dialami oleh para daiyah ini. Walaupun kadang berusaha menutupi rapat-rapat keluhan itu, namun seringkali tampak berimbas pada gerak dakwah para ummahat ini.
Pertemuan yang diadakan sebulan sekali ini bertujuan sebagai penyemangat para daiyah yang sempat kesulitan membagi waktu antara tugas dakwah dan kewajiban rutinitas sebagai seorang muslimah. Dibutuhkan penguatan-penguatan yang bisa mengingatkan kembali akan kewajiban dakwah (=menyampaikan) bagi setiap manusia.
Yang menjadi petugas dalam pertemuan ini adalah para daiyah baru alumni Dauroh Daiyah ke-IV pada April-Juli 2018 lalu. Mereka adalah Ibu Siti Mafiah sebagai pembawa acara, Ibu Nursaadah sebagai penyampai taushiyah singkat, Ibu Siti Hayatin sebagai pembaca Alquran, dan Ibu Daryanti sebagai pembaca terjemah Alquran. Tak ketinggalan pula Ibu Sumarni sebagai penyedia konsumsi dan Ibu Sulastri sebagai penyebar undangan yang bekerja di balik layar.
Acara yang dihadiri oleh 70 peserta ini ditutup dengan harapan dari Ibu Wahyani selaku Ketua Muslimat Dewan Dakwah Lampung; agar para ibu-ibu daiyah istiqamah dalam gerak dakwahnya.