Pertemuan Akbar Thalibah Dewan Dakwah Lampung yang diadakan di Masjid Al Huda Komplek SD Permata Bunda pada hari Sabtu, 27 Januari 2024, merupakan acara yang diwarnai oleh hujan turun, diiringi oleh sambutan dari berbagai tokoh dan pengurus Dewan Dakwah Lampung.
Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Ketua Dewan Dakwah Lampung, KH. M. Yani Marjaz, yang menyampaikan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk thalabul ‘ilmi dalam rangka dakwah. Para peserta diharapkan dapat menyampaikan ilmu yang diperoleh kepada keluarga, tetangga, teman, dan siapa pun yang membutuhkan ilmu.
Ketua Muslimat Dewan Dakwah Lampung, Hj. Sri Seneng, M.Kes., juga memberikan sambutan, mengenalkan pengurus Muslimat yang hadir, dan menjelaskan tujuan diadakannya Lembaga Tahsin Qur’an (LTQ) Dewan Dakwah, yaitu menciptakan 10.000 guru ngaji. Selain itu, program-program lain seperti pembuatan sumur bor, wakaf Al-Qur’an, dan sebagainya juga disampaikan.
Ustadz Abdullatif Nur Salam S.Sos., Ketua LTQ DDL, dalam sambutannya, menekankan pentingnya keluarga yang menjadi ahlul Qur’an. Hadis Rasulullah menyatakan bahwa sebaik-baik umat adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Belajar Al-Qur’an tidak harus sempurna, namun penting untuk menyampaikan ilmu bahkan hanya satu ayat kepada orang lain.
Selanjutnya, Ustadzah Lidya Rusli .S.Ag. memberikan tausyiah dalam pertemuan Akbar Thalibah Dewan Dakwah Lampung. Dia mengajak para hadirin untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai teman dan penolong dalam hidup. Kisah nyata seorang kakek yang belajar menghafal Al-Qur’an setiap hari dan meninggal di atas Al-Qur’an menjadi inspirasi bahwa bersama Al-Qur’an akan memberikan kehormatan.
Tausyiah juga menyoroti pentingnya membersihkan jiwa dan hati, sebagaimana disampaikan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Hati yang bersih adalah kunci kebahagiaan di akhirat. Ustadzah Lidya Rusli menekankan bahwa kebaikan hati tercermin dalam sikap yang baik terhadap sesama, menghindari sifat-sifat tercela seperti sombong, iri hati, dan hasad.
6 Point Tausyiah yang disampaikan terkait membersihkan jiwa dan hati yaitu :
1. Dalam QS , Syam 9- 10 ” Sungguh beruntung orang yang menyucikannya ( jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotori nya . Hati itu bagai bulu ayam , bulu ayam di tengah lapangan ( ibnu qoyim ). Kebutuhan ruh kita lebih besar. Diutusnya para nabi untuk mensucikan jiwa.
2. QS. Al Jumuah ayat 2 Dialah yang mengutus seorang Rasul kpd kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri , yang membacakan kepada mereka ayat ayat nya. Menyucikan ( jiwa mereka), dan mengajarkan kepada mereka kitab dan kihmah ( sunah), meskipun sebelumnya , mereka benar benar dalam kesesatan yang nyata, ” Ayat qouliyah Allah yakni ayat ayat Al Qur’an Ayat qouniah Allah yakni ciptaan ciptaan Allah , gunung langit , laut dan lainnya
3. Seluruh tubuh akan baik dengan baiknya hati “Ketahuilah dalam tubuh ada segumpal daging , bila ia baik maka akan baik tubuh kita , dan bila ia buruk maka akan buruk seluruh tubuh dan itu adalah hati” ( hadits nabi).
4.Tiada keselamatan bagi seorang hamba pada hari kiamat dan kebahagiaan nya di akhirat kecuali ia memiliki hati yang sehat ( Qolbun salim). QS Syu’ara (26 .ayat 87 – 89) Dan janganlah hinakan aku pada hari kiamat, Ketika harta dan anak anak tidak berguna , kecuali dalam keadaan Qolbun salim.
5. QS. Al Fajr (27- 28). Orang hatinya Mutmainnah ( Qolbun salim). Yakni hati yang bersih dati sifat sifat tercela. Penyakit hati antara lain: ujub ( sombong) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Iri hati yakni gk suka melihat lain lebih dari dirinya Hasad takni suka mengadu domba. Sebaik baiknya orang adalah yang bertakwa.
6. Karena nilai kelurusan disisi Allah dan timbangan manusia serta kedudukan dia disisi Allah tak lain tergantung pada hatinya. HR Muslim. Sungguh Allah tidak melihat kpd rupa dan fisik kalian, tetapi Allah melihat hati dan amalan kalian.
Penutup acara dilakukan oleh Ustadz Abdullatif Nur Salam S.Sos., yang mengingatkan bahwa kebahagiaan di akhirat tergantung pada keadaan hati yang bersih. Allah tidak melihat fisik atau penampilan luar, melainkan hati dan amalan seseorang. Oleh karena itu, menjaga kebersihan hati dan berlaku baik terhadap sesama adalah kunci keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.