🌿🌿🌿
PANDUAN DAKWAH ALA DEWAN DA’WAH
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, dakwah bisa dilakukan secara online, virtual. Tetapi tetap dibutuhkan kehadiran sosok qudwah, keteladanan yang harus ada di tengah-tengah masyarakat.
Berbahagialah kita semua yang hidup di jalan dakwah. Kita wajib bersyukur kepada Allah karena ditakdirkan menjadi bagian dari dakwah itu sendiri.
Misi kita sangat mulia, mewujudkan
Islam rahmatan lil’aalamiin, dan itu harus tercermin dalam kehidupan.
Berikut ini beberapa panduan dakwah Dewan Da’wah yang harus dipahami oleh para da’i dan daiyah dalam menjalankan tugasnya.
1. Dakwah kita adalah dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Membebaskan umat dari kebodohan dan kemusyrikan serta mengajak orang ke hal yang lebih baik.
2. Dewan Dakwah berbeda dengan sebagian yang lain. Karena dakwah kita adalah dakwah wasathiyah (moderat).
3. Dewan Da’wah tidak mempunyai aliran resmi.
4. Dewan Da’wah sering dikatakan mengikuti aliran ahlussunnah wal jamaah. Bisa jadi di dalamnya ada NU, ada Muhammadiyah, ada Persis, ada Al Wasliyah, ada Mathla’ul Anwar. Itu perbedaan-perbedaan kecil, yang dibungkus dalam ahlussunnah wal jamaah.
5. Dewan Da’wah menjaga jarak dalam berpolitik. Bukan berarti tidak ahli dalam berpolitik, tetapi untuk merekatkan ukhuwah.
6. Di masyarakat akan ditemui banyak perbedaan. Untuk itu, dilatih agar tasamuh, saling mengerti satu sama lain.
7. Dakwah Dewan Da’wah bukanlah dakwah yang kaku dan tanpa aturan.
8. Dakwah Dewan Da’wah adalah dakwah yang mempertimbangkan mana yang besar mudharatnya daripada manfaatnya.
9. Dakwah Dewan Da’wah relatif silent dalam perjalanannya, tapi tetap teguh dan kokoh untuk menyatakan kebenaran.
10. Dakwah untuk menyampaikan kebenaran di masyarakat, ketika menemui perbedaan, harus mempertimbangkan apakah kebenaran itu mungkin untuk disampaikan atau belum.
11. Waktu yang lama mungkin akan dibutuhkan untuk mengubah sebuah kebiasaan pada masyarakat. Itu akan jauh lebih baik ketimbang hantam kromo.
12. Kebenaran yang disampaikan dengan keras akan merusak tatanan dakwah.
13. Etika/adab perlu dipelajari untuk menghadapi orang-orang yang relatif berbeda dengan kita. Baik berbeda dalam arti furo’iyah yang berbentuk cabang-cabang dalam wilayah khilafiyah ataukah yang berbeda dalam hal yang sangat esensial atau hal pokok. Terutama saat mengajak dari kemungkaran.
14. Karakter dakwah Dewan Da’wah adalah sabar dalam berdakwah.
15. Sabar dalam menyampaikan dakwah, sabar dalam menunggu hasil dakwah, dan sabar dalam menerima hasil dakwah itu sendiri.
16. Bekerja untuk menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang Islami membutuhkan kerjasama, membutuhkan sinergi dengan elemen-elemen masyarakat yang ada di daerah target dakwah.
17. Sinergitas dengan berbagai komponen, sinergitas antara lembaga dakwah, sinergitas dengan tokoh-tokoh masyarakat harus dikembangkan agar kebutuhan dakwah bisa terpenuhi.
18. Ilmu dan pengalaman harus terus dicari dari para pendahulu kita di kepengurusan Dewan Da’wah.
Demikianlah, perkataan yang terbaik adalah yang mengajak kepada Allah dan berbuat amal shalih (Fushshilat: 33).
Rasulullah saw mengatakan bahwa jika seseorang, dengan sebab dakwahnya, orang lain mendapat hidayah, maka itu lebih baik daripada onta merah/dunia dan segala isinya.
Semua aktivitas yang berkaitan dengan dakwah adalah amal shalih dalam rangka mengajak orang lain.
Untuk itu, tetaplah menjaga keikhlasan kita, walaupun tantangan akan terus kita hadapi dalam masyarakat.
Walaupun orang tidak mengerti siapa kita, mari kita belajar mengerti orang lain.
Pak Natsir menempelkan Surat Al Ankabut: 69 di dinding rumahnya. Isi ayat itu “Orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Allah akan Allah berikan banyak jalan kepada mereka untuk menuju kepada Allah”.
Mudah-mudahan kita semua menjadi bagian dari dakwah itu sendiri dan berbahagia di jalan dakwah.
Berbahagia berdakwah di Dewan Da’wah dan mudah-mudahan kita mati di jalan dakwah. Mari kita lakukan apa yang masih bisa kita lakukan.
Disarikan dari taushiyah Dr. Darwis Abu Ubaidah, Lc.,MA. dan KH. Ir. Abdul Hakim, M.M. saat Pelantikan 15 Dewan Da’wah Kabupaten-Kota se-provinsi Lampung, Sabtu, 10 April 2021, di Aula Dewan Da’wah Lampung
🌿🌿🌿