Berkumpul bersama keluarga adalah salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika berkumpul bersama keluarga. Momen bahagia yang tidak bisa digambarkan dan tidak bisa tergantikan dengan kawan atau pun sahabat.
Allah berfirman,
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga bisa masuk surga bersama. Beliau berkata,
يجمع بينهم وبين أحبابهم فيها من الآباء والأهلين والأبناء ، ممن هو صالح لدخول الجنة من المؤمنين; لتقر أعينهم بهم ، حتى إنه ترفع درجة الأدنى إلى درجة الأعلى ، من غير تنقيص لذلك الأعلى عن درجته
“Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga. Sampai-sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, pent).
Kita lihat contoh fenomena di Indonesia, ketika momen lebaran idul fitri, kaum muslimin berusaha agar berkumpul bersama keluarga dengan segala upaya. Misalnya menebus harga tiket yang mahal, perjalanan yang jauh, macet dan melelahkan serta halangan dan rintangan lainnya ketika safar untuk pulang kampung. Semuanya ini dilakukan untuk bisa berkumpul bersama keluarga dan berbahagia bersama.
Paling tidak ada 4 yang menjadi indikator ciri bagi kita :
1. Apabila Allah kehendaki kebaikan sebuah keluarga maka Allah pahamkan keluarga itu terhadap ajaran agamanya.
2. Apabila Allah kehendaki kebaikan sebuah keluarga, maka Allah berikan kepada keluarga itu rezqi “Arrifq” hati yang bening, bersih, lembut.
3. Apabila Allah kehendaki kebaikan sebuah keluarga, maka Allah berikan kepada keluarga itu rezqi “Al-Qash” merasa cukup terhadap pemberian Allah.
4. Apabila Allah kehendaki kebaikan sebuah keluarga, maka Allah berikan kecepatan kepada keluarga itu untuk mengetahui kesalahan/ aibnya sendiri dan kemudian bersegera bertobat dan memohon maaf kepada sesama.
Perjuangan agar kita bisa berkumpul bersama keluarga dalam 1 moment lebaran Idul Fitri yang rela bersusah payah dan berlelah-lelah, semoga pula menjadi sepirit bersama bagi kita(suami, istri, anak2) untuk sama-sama berjuang untuk berkumpul bersama dan bahagia di dalam Syurga.
——–
Kajian DR. KH. Ahmad Annuri, MA