قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Tafsir Quran Surat An-Nur Ayat 30
Sejak dahulu, manusia berusaha memecahkan rahasia siapa dirinya. Bahkan, ada studi yang berusaha menemukan perbedaan tentang mata pria dan wanita dengan melihat yang berbeda. Mata wanita lebih unggul dalam membedakan warna. Sementara mata pria lebih baik dalam melacak objek yang bergerak cepat dan melihat secara detail dari kejauhan.
Fenomena saint membantu kita memahami informasi wahyu diatas. Mengapa lelaki mendapatkan perhatian tentang kemampuan ketajaman matanya. Jika wanita dikenal dengan sifat pemalu, tidak pada lelaki. Apa yang terlintas dimatanya akan dikejar dan ditaklukkan. Maka, jangan coba menonjolkan warna kontras pada saat berdandan wahai wanita. Hal itu akan menambah magnet sang lelaki. Dari pandanganya akan terkumpul menjadi informasi, trus diolah menjadi rekomendasi untuk diambil tindakan.
Pandangan juga menunjukkan kewibaan yang patut dimiliki lelaki. Tegas dan terukur, tidak lemah dalam makna kurang argumen saat berdialog terutama dengan pasangan wanitanya. Sifat kepemimpinan tumbuh dari pandangan. Pandangan bisa mengarahkan potensi positif diri dan menumbuhkan kesadaran orang. Mata dai yang penuh perhatian kepada jamaah, akan menambah kekuatan huhungan insaniyah.
Wanita daiyah tentu memerlukan kekuatan pandangan positif dari lelaki yang akan membersamainya. Anak anak akan merasakan rasa aman, saat yang ayah memberikan perhatian dengan matanya. Lelaki diberikan kesempatan melihat wanita, calon istrinya saat ta’aruf, sedang wanita tertunduk malu tanda setuju. Jangan dibalik, bukan lelaki jika saat diperlukan justru matanya tertunduk lesu.
Zubatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, “Maka berhati-hatilah orang yang berakal ketika melemparkan pandangannya, karena mata ini bisa saja melihat apa-apa yang tidak dtakdirkan baginya dan bukan haknya”. Ada potensi negatif yang ditimbulkan oleh pandangan laki laki. Toh demikian, lelaki pilihan yang harus kuat memandang kepada pasangannya, agar ia bisa mewujudkan suasana qorratu a’yuun. Sesuatu yang sejuk dari wanita, akan menaklukkan kegalauan dan keserakahan laki laki.
Pandangan lelaki ternyata juga bisa dibina untuk menundukkan liarnya hawa nafsu. Sebagai bagian dari makhluk Allah, ia perlu sentuhan hati yang kuat dari makhluk pujaanya. Wahai wanita, Anda memiliki potensi untuk menundukka mata laki-laki, jangan malah menggodanya sehingga bertambah liar. Pesan Rasul, “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim).
Lelaki, tunjukkan hal-hal positif. Jangan semakin keras jiwamu, lenturkan urat nadimu. Selalu berfikir positiflah, biar lawan jenismu memberikan penghargaan. Saat sudah terbiasa denagn sifat sifat mulia, maka dirimu akan diberikan tempat yang layak oleh wanita ataupun istrimu. Walaupun Kamu lebih hebat dihadapan orang lain, tetaplah memberikan posisi yang mudah untuk diakses saat umat memerlukanmu. Dalam batas-batas tertentu lelaki adalah pribadi yang penting dalam kehidupan orang lain. Langkahnya lebih jauh dan selalu berinovasi.
Islam memberikan bimbinagn kepada lelaki idaman, “Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya.” (HR. Turmudzi). Ada kwalitas dialog yang harus dijaga saat keduanya bersama. Lelaki memiliki kewajiban utama dan pertama.
Tlg-Jkt, 25/3/21
Daikampungkota