Dalam usianya yang ke-24 tahun, STID Mohammad Natsir sudah membuktikan diri sebagai Kampus penghasil kader-kader da’i terbaik.
Kader-kader da’i sudah menyebar di seluruh pelosok negeri membina dan membangkitkan kemandirian umat.
“Rahasia dari keberhasilan ini adalah niat kuat para pendiri Dewan Da’wah dan konsep Kampus yang tidak hanya meningkatkan ilmu dan pengetahuan para mahasiswa, tapi juga sangat menekankan pembangunan karakter dan komitmen keda’ian mereka,” kata Rektor STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, dalam acara Dialog Subuh pada hari Sabtu (28/05) di Masjid Al Furqon Dewan Da’wah, Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat.
Sehingga, lanjutnya, STID Mohammad Natsir dapat menjadi model kampus ideal yang menghasilkan manusia-manusia sempurna (insan kaamil).
Dalam kesempatan iu, Dr. Dwi menceritakan sejarah panjang program kaderisasi da’i di Dewan Da’wah. Sejak awal didirikan Dewan Da’wah sudah menaruh perhatian penuh kepada peningkatan kualitas dan kuantitas Da’i sebagai ujung tombak gerakan da’wah.
“Mulanya Dewan Da’wah menjalankan program Pelatihan Da’i selama tiga sampai enam bulan sebagai proses kaderisasi da’i. Calon-calon da’i diambil dari lulusan berbagai pesantren yang memiliki hubungan dengan Dewan Da’wah,” ungkapnya.
Kemudian program kaderisasi da’i berkembang menjadi pendidikan tinggi non formal yang diberi nama Lembaga Pendidikan Da’wah Islam (LPDI) selama dua tahun.
“Setelah berjalan beberapa tahun, LPDI kemudian ditingkatkan menjadi lembaga pendidikan tinggi formal setingkat Sarjana, dan diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir,” jelasnya.
Kemudian Dr. Dwi mengungkapkan, karena STID Mohammad Natsir didirikan oleh Dewan Da’wah bukan semata sebagai lembaga pendidikan, namun lebih daripada itu adalah lembaga kaderisasi da’i, maka sistem yang dijalankan memadukan antara sistem pendidikan tinggi dan sistem pesantren.
“Karena sampai hari ini sistem yang sudah terbukti dapat menanamkan nilai, karakter dan akhlak adalah sistem pesantren,” ujarnya.
Dengan sistem seperti itu ia menjelaskan STID Mohammad Natsir sudah terbukti dapat menghasilkan kader-kader da’i yang memiliki ilmu dan komitmen da’wah yang kuat.
“Sehingga mereka selalu siap untuk ditugaskan di mana saja,” tegasnya.
Sampai hari ini, sudah 864 orang alumni berhasil lulus dari STID Mohammad Natsir. Mereka kini tersebar di berbagai daerah menjadi da’i-da’i yang tekun berda’wah untuk mewujudkan ketahanan umat dan bangsa.