Pesawaran – Terkait penangkapan teroris di Pesawaran oleh Densus 88 dan terdapat banner Rumah Tahfiz Qur’an Dewan Dakwah Pesawaran, bahwasanya Dewan dakwah tidak terkait dengan penangkapan tersebut.
Rumah tersebut menjadi dua, rumah utama dan bagian L, adapun SU yang ditangkap oleh Densus 88 terletak pada lokasi yang berbeda dengan banner tersebut ujar ketua dewan dakwah pesawaran, Susisno.
Susisno menyampaikan bahwa Dewan dakwah Pesawaran di percayakan oleh pemilik sebelumnya untuk mengelola rumah tersebut dan digunakan agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Adapun susisno sendiri menyampaikan bahwa tidak terlalu mengenal dengan SU tersangka terorisme, hanya sekedar tahu saja, namun tidak terlalu kenal dan juga tidak pernah menjalin komunikasi dengan SU.
Setelah diamanahkan ke Dewan dakwah, Akhirnya Dewan Dakwah Pesawaran menjadikan rumah pada bagian L sebagai tempat mengajarkan Al Qur’an dan Rumah Tahfiz yang berbeda dengan rumah SU.
Dewan Dakwah Pesawaran tidak ada hubungan dengan tersangka teroris. Selama ini Dewan Dakwah Pesawaran di percaya oleh masyarakat sekitar untuk menjadi guru ngaji, mengelola kajian dan juga pengurus masjid.
Selain itu seketaris Umum Dewan Dakwah Provinsi Lampung, Ansori.
Ia juga membantah, jika ketua Dewan Dakwah Pesawaran yang diduga ditangkap oleh Densus 88 di Desa Bagelen, Gedong Ta taan, Kabupaten Pesawaran, Senin (01/11/ 2021)
Ansori saat dihubungi melalui sambungan ponsel membantah jika Ketua Dewan Dakwah Pesawaran yang ditangkap Densus 88.
“Yang ditangkap oleh Densus 88 bukan ketua Dewan Dakwah Pesawaran. Yang ditangkap itu Ketua Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (BM ABA) , ” kata Ansori.